
Puan: DPR Sudah Terima Surat Presiden Prabowo terkait Calon Dubes RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menerima Surat Presiden Prabowo Subianto bernomor R3 tertanggal 1 Juli 2025. Surat itu berisi permohonan-pertimbangan bagi calon duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBPP) untuk negara sahabat dan organisasi internasional.
Hal itu disampaikan Ketua DPR Puan Maharani dalam rapat paripurna yang digelar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2025).
Menurut dia, sesuai dengan ketentuan, Pasal 231 Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib, menyebutkan bahwa pemberian pertimbangan terhadap calon duta besar dilakukan sebagai berikut:
A. Surat pencalonan dubes untuk negara sahabat disampaikan oleh presiden kepada pimpinan DPR
B. Pimpinan DPR segera memberitahukan dalam rapat paripurna terdekat tanpa menyebut nama dan negara penerima
C. Rapat paripurna DPR tersebut menugaskan komisi terkait untuk membahas secara rahasia
D. Hasil pembahasan komisi terkait dilaporkan kepada pimpinan DPR
E. Pimpinaan DPR menyampaikan hasil pembahasan komisi terkait kepada presiden secara rahasia.
"Berkenaan dengan itu kami meminta persetujuan rapat paripurna hari ini untuk menugaskan komisi membahas surat preseiden tersebut. Apakah dapat disetujui?," tanya Puan.
"Setuju," jawab para anggota DPR peserta rapat paripurna.
"Terima kasih," kata Puan.
Kekosongan sejumlah posisi dubes Indonesia, termasuk untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sebelumnya menjadi sorotan publik dan Komisi I DPR karena dikhawatirkan mengurangi efektivitas diplomasi Indonesia terhadap sejumlah isu. Dari data Komisi I DPR, ada 12 pos dubes kosong.
Dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Senin (30/6/2025), Menteri Luar Negeri Sugiono mengakui secara terbuka bahwa keterlambatan proses pengisian pos duta besar merupakan kesalahan internal.
"Saya kira ini juga kesalahan kami sehingga proses ini tidak berlangsung dengan cepat dan smooth," ujarnya di Senayan, Jakarta Pusat.
Ia menegaskan bahwa Kementerian Luar Negeri kini sedang mempercepat proses pengajuan nama-nama calon duta besar kepada DPR RI untuk mendapatkan persetujuan.
"Kami berharap dalam 1-2 hari ini sudah ada surat ke DPR. Posisi-posisi ini penting dan harus segera diisi," tambahnya.
Menurut Sugiono, proses seleksi dubes tidak bisa dilakukan secara sembarangan karena menyangkut kompetensi dan kredibilitas tinggi.
"Dalam mencari duta besar ini tidak mudah. Semuanya harus kita hitung dan perhatikan. Tidak mudah menjadi duta besar sekelas Pak Havas dan Pak Tata," katanya, menyebut dua mantan dubes berpengalaman.
Lebih lanjut, Sugiono mengungkapkan bahwa sejumlah duta besar sebenarnya sudah ditunjuk, namun belum dapat berangkat ke negara akreditasi masing-masing karena masih menunggu proses administratif dari negara tujuan.
"Beberapa duta besar juga sebenarnya ada di ruangannya dan belum bisa berangkat karena proses dari negara akreditasi masih berjalan," jelasnya.
Meski sejumlah pos masih kosong, Sugiono menegaskan bahwa tugas-tugas diplomatik tetap berjalan. Ia menegaskan stafnya tetap bisa melaksanakan semua tugas-tugas perwakilan dengan cukup lancar.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Begini Reaksi Puan Dengar Kabar Heboh Isi Minyakita 'Disunat'