
Video: Dewan Sawit Usul Ada Dokter Sawit Untuk Tangani Penyakit Batang
Jakarta, CNBC Indonesia- Produksi minyak sawit Indonesia pada tahun 2025 diramal masih akan mengalami penurunan setelah pada tahun 2024 anjlok ke 52,76 juta ton dari sebelumnya sebesar 54,84 Juta Ton di tahun 2023.
Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Sahat Sinaga mengungkapkan sejumlah penyebab turunnya produktivitas industri sawit RI. Jika sebelumnya produksi kebun sawit bisa mencapai 17,1 Ton tandan buah segar (Tbs) per hektar per tahun dan pada 2024 menjadi lebih rendah dan di proyeksi pada 2025 akan terus merosot.
Sahat menyebutkan persoalan penyakit yang menyerang batang sawit seperti Organ Pengganggu Tanaman (OPT) yang bisa menurunkan produksi 15-20%. Menghadapi ini DMSI mendorong inisiatif untuk menyelesaikan persoalan penyakit sawit sekaligus mendorong praktik pertanian regeneratif (regenerative agriculture) yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan dan kesuburan lahan kebun sawit.
Di sisi lain persoalan pekerja yang kurang disiplin hingga kasus pencurian dan premanisme sawit yang makin marak menjadi permasalahan yang membutuhkan solusi untuk ditangani.
Seperti apa upaya yang dibutuhkan untuk mengatasi persoalan sawit RI? Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dengan Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Sahat Sinaga dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 03/07/2025)