
Bahlil Sebut Beda Upaya Capai Swasembada Energi & Pangan

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa upaya untuk mencapai swasembada energi tidak bisa disamakan dengan swasembada pangan.
Menurut dia, upaya untuk menggenjot capaian produksi minyak dan gas bumi (migas) di sektor energi jauh lebih kompleks dan penuh tantangan. Bahkan, memerlukan waktu yang jauh lebih panjang dibandingkan sektor pangan.
"Kalau pangan itu cukup ada duit ada lahan, ada pupuk tiga bulan ada hasil, tetapi kalau energi ada duit ada teknologi ada wilayah kerja, nanti tunggu 3 tahun baru lihat hasilnya," ungkap Bahlil dalam Rapat Kerja bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (2/7/2025).
Bahlil pun mengaku dirinya selalu memikirkan bagaimana RI dapat mengejar target lifting minyak. Terlebih, Presiden Prabowo Subianto telah memberinya tugas untuk mencapai swasembada energi dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.
"Makanya kita di Kementerian ESDM itu di samping kerja keras juga kerja cerdas tapi juga harus kerja dengan doa, karena kalau Allah tidak membukakan pintu jalan untuk sumber daya alam ini muncul itu susah, jadi memang perbedaan antara pangan dan energi di situ," kata Bahlil.
Ia lantas membeberkan bahwa hingga 29 Juni 2025, produksi minyak nasional telah mencapai 602 ribu barel per hari. Angka tersebut mengalami peningkatan setelah adanya tambahan produksi sebesar 30 ribu barel per hari (bph) dari Blok Cepu, yang baru saja diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada pekan lalu, 26 Juni 2025. Adapun target lifting minyak pada 2025 ini mencapai 605.000 bph.
Berdasarkan data SKK Migas, realisasi lifting minyak dalam negeri hingga Mei 2025 mencapai 567,9 ribu barel per hari (bph) atau 94% dari target APBN 2025 sebesar 605 ribu bph.
Sedangkan untuk salur (lifting) gas, realisasi per Mei 2025 mencapai 5.530 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Angka tersebut terhitung mencapai 98,5% dari target yang ditentukan dalam APBN sebesar 5.628 MMSCFD.
Adapun untuk lifting minyak dan gas bumi (migas) tercatat baru mencapai 1.555 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD), atau baru mencapai 97% dari target APBN sebesar 1.610 MBOEPD.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pakai Cara Ini, DPR Siap Optimalkan Lifting Migas Nasional
