Amran Lapor DPR Anggaran Kementan Rp 8,15 Triliun Masih Diblokir

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
02 July 2025 16:10
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam Keterangan Pers Menteri Usai Ratas Terkait Stimulus Ekonomi, Kantor Presiden, 2 Juni 2025. (Tangkapan Layar Youtube)
Foto: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam Keterangan Pers Menteri Usai Ratas Terkait Stimulus Ekonomi, Kantor Presiden, 2 Juni 2025. (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertanian melaporkan masih ada anggaran yang terblokir mencapai Rp 8,15 triliun. Hal ini diungkap oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat memberikan paparannya dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi IV DPRI RI, Rabu (2/7/2025).

Amran mengatakan dari total anggaran yang masih terblokir tersebut, rinciannya yakni blokir efisiensi perjalanan dinas sebesar Rp 304,71 miliar dan blokir non efisiensi sebesar Rp 7,85 triliun.

"Dari Rp 7,85 triliun yang berstatus non efisien, ada Rp 399,56 miliar yang merupakan blokir anggaran perjalanan dinas dan Rp 7,45 triliun blokir anggaran non perjalanan dinas," kata Amran saat memberikan paparannya dalam raker bersama Komisi IV DPR RI, Rabu (2/7/2025).

Selanjutnya, pada Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana, masih terdapat blokir anggaran non-efisiensi yang cukup tinggi. Hal ini membuatnya kesulitan untuk melaksanakan beberapa program Kementan seperti Cetak Sawah, optimalisasi lahan, dan penyediaan alsintan pra-panen.

Mentan Amran Sulaiman menyerahkan laporan hasil investigasi anomali kenaikan harga beras kepada Kepala Satgas Pangan Brigjen Pol. Helfi Assegaf di kantornya, Jakarta, Kamis (26/6/2025).  dok. KementanFoto: Mentan Amran Sulaiman menyerahkan laporan hasil investigasi anomali kenaikan harga beras kepada Kepala Satgas Pangan Brigjen Pol. Helfi Assegaf di kantornya, Jakarta, Kamis (26/6/2025). dok. Kementan
Mentan Amran Sulaiman menyerahkan laporan hasil investigasi anomali kenaikan harga beras kepada Kepala Satgas Pangan Brigjen Pol. Helfi Assegaf di kantornya, Jakarta, Kamis (26/6/2025). dok. Kementan

Amran menjelaskan untuk anggaran konstruksi optimalisasi lahan butuh sebesar Rp 1,2 triliun dan kondisinya saat ini masih terblokir. Begitu juga anggaran untuk Cetak Sawah yang juga masih terblokir sebesar Rp 2,3 triliun, dan alsintan pra-panen sebesar Rp 3,57 triliun.

Adapun pembukaan blokir anggaran tiga program tersebut masih menunggu penyelesaian Survei Investigasi Desain (SID).

"Konstruksi optimalisasi lahan (oplah) seluas 211.000 hektare masih terblokir, dari target 500.000 hektare, Cetak Sawah masih terblokir seluas 62.000 hektare, dari target 255.000 hektare," ungkap Amran.

Tak hanya itu saja, anggaran di Direktorat Jenderal Tanaman Pangan juga ada yang masih terblokir, tepatnya di anggaran non perjalanan dinas, yakni untuk penyediaan benij padi sebesar Rp 121 miliar dengan target seluas 150.000 hektare.

"Dalam upaya untuk mempercepat buka blokir dan non efisiensi, kami terus mendorong agar pelaksanaan SID untuk optimalisasi lahan dan Cetak Sawah segera diselesaikan," pungkasnya.


(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Amran Ngamuk, Pejabat Kementan Lakukan Ini Langsung Dipecat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular