Diamanatkan di Era Jokowi, Nasib Lembaga Ini Ada di Tangan Prabowo

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
02 July 2025 15:55
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dalam diskusi Indef di Jakarta, Rabu (2/7/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Foto: Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dalam diskusi Indef di Jakarta, Rabu (2/7/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Prabowo Subianto bakal membentuk sebuah lembaga baru yang bertujuan meningkatkan produktivitas masyarakat RI. Hal ini bukan merupakan rencana baru, melainkan sudah ada sejak rezim Presiden RI ke-7 Joko Widodo melalui Perpres Nomor 1 Tahun 2023 tentang Lembaga Produktivitas Nasional.

"Kita memiliki amanat Perpres Nomor 1 Tahun 2023, itu adalah pembentukan Lembaga Produktivitas Nasional. Di situ saya sebagai Dewan Pengarah. Sampai sekarang kita belum launching, karena kami masih mencari komposisi terbaiknya seperti apa," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli di Jakarta, Rabu (2/7/2025).

Hingga kini lembaga tersebut belum lahir karena masih dalam tahap kajian skema yang bakal keluar seperti apa.

"Lembaga Produktivitas Nasional ini akan ada untuk dunia industri, untuk kemudian pemerintahan. Jadi, sudah ada beberapa panduan terkait public sector productivity. Sehingga ini yang kemudian harus kita boosting. Kenaikan produktivitas itu akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi juga," jelasnya soal tugas lembaga baru itu.

Sayangnya produktivitas tenaga kerja RI masih tergolong rendah, bahkan menjadi yang terendah dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Untuk meningkatkannya, selain angkatan kerja juga bisa ikut berkontribusi.

"Orang-orang yang kemudian sudah pensiun, purna, tapi menurut kami mereka harus menjadi part solution untuk bangsa ini. Daripada hanya main dengan cucu, kita beri kesempatan. Karena harus dan kita melihat potensinya besar," beber Yassierli.

Dalam inisiatif gerakan peningkatan produktivitas nasional dimulai dengan sosialisasi & edukasi di antaranya melalui podcast budaya produktivitas (productivity talks), buku saku produktivitas serta Kalkulator produktivitas

Dilanjutkan dengan penyiapan ekosistem diantaranya sertifikasi 2.000 productivity specialists, fokus pada greys productivity Specialist hingga 5 Productivity Center di BLK, KEK/KI, dan Perguruan Tinggi

Kemudian lanjut dengan Intervensi yang diantaranya assessment dan intervensi seperti peningkatan produktivitas 1.000 perusahaan industri menengah serta terintegrasi dengan apprenticeship nasional. Hingga terakhir monitoring dan evaluasi.

"Kita buat kemudian Productivity Award dan seterusnya. Dan di sini kita dibantu oleh Asian Productivity Organization," tutupnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gegara Anggaran Kemnaker Dibabat Sampai 57%, Menaker Mau Lakukan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular