Wamenperin Minta Kawal Ketat Perbatasan RI dari Serbuan Baja-TPT Impor

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
02 July 2025 15:35
Wamenperin Faisol Riza saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI. (Tangkapan Layar Youtube/Komisi VII DPR RI Channel)
Foto: Wamenperin Faisol Riza saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI. (Tangkapan Layar Youtube/Komisi VII DPR RI Channel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Adanya kebijakan proteksionis Amerika Serikat (AS) dengan menaikkan tarif impor memberikan dampak bagi pasar dalam negeri Indonesia. Diperkirakan produk baja hingga tekstil dan produk tekstil (TPT) dari China bakal masuk pasar Indonesia, karena kehilangan pasar di Amerika Serikat.

Hal ini diungkapkan Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (2/7/2025).

"Dampak kebijakan tarif AS berpotensi menimbulkan efek trade diversion (pengalihan perdagangan) ataupun dumping produk baja, dan aluminium dari China ke pasar lain termasuk Indonesia," kata Faisol.

Menurut Faisol, pengalihan perdagangan ini mengkhawatirkan, mengingat Indonesia masih memiliki ketergantungan impor bajak dan aluminium yang tinggi dari China.

Dari catatannya, impor baja dari China sendiri mencapai 51,40% dengan nilai US$ 2,17 miliar, sedangkan produk aluminium mencapai 46,19% atau sekitar US$ 1 miliar. Untuk itu menurut Faisol, perlunya penguatan pengawasan intensif di perbatasan Indonesia sebagai langkah antisipasi.

"Langkah ini bertujuan untuk mengantisipasi dan merespons cepat jika terjadi lonjakan impor yang tidak wajar melalui mekanisme anti dumping maupun safeguard untuk melindungi industri dalam negeri," katanya.

Lebih lanjut, adanya trade diversion dan hambatan dagang ke pasar AS itu juga berpotensi membuat pasar RI dibanjiri produk tekstil, produk tekstil, serta alas kaki, dari China.

Politisi PKB ini melihat ketegangan antara AS dan China membuat pangsa pasar tekstil dan produk tekstil China di AS turun menjadi 25,6% di tahun 2025 dari 38,4% di tahun 2020. Sedangkan produk alas kaki menjadi 36,1% dari 42% pada periode yang sama.

Sehingga dari kondisi ini memunculkan tantangan khusus di pasar Indonesia, yakni dumping atau praktik menjual barang dengan harga murah di negara lain. Hal itu juga sudah terlihat dari peningkatan impor dari China.

"Impor TPT dari China ke Indonesia yang mencapai 8,84%, sedangkan impor produk alas kaki naik melonjak 30,89% pada Januari - April 2025," kata Faisol.

"Oleh karena itu pemerintah perlu mengambil langkah strategis melindungi pasar domestik dan memanfaatkan peluang pasar ekspor," sambungnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Perang Dagang Baru Pecah: AS VS Tetangga Dekat RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular