Di Balik Proyek Ekosistem Baterai EV, Prabowo Ungkap Peran Jokowi

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
30 June 2025 13:35
Presiden Prabowo Sbuianto menyampaikan sambutan dalam acara goundbreaking ekosistem industri kendaraan listrik terintegrasi di Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025). (YouTube/Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Prabowo Sbuianto menyampaikan sambutan dalam acara goundbreaking ekosistem industri kendaraan listrik terintegrasi di Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025). (YouTube/Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Prabowo Subianto baru saja meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek ekosistem baterai kendaraan listrik terintegrasi hulu-hilir secara simbolis di Artha Industrial Hill (AIH) & Karawang New Industry City (KNIC), Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025).

Dalam sambutannya, Prabowo mengungkapkan dimulainya pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik tersebut terdapat peran Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo menegaskan bahwa proyek ekosistem kendaraan listrik tersebut sudah diinisiasi sejak 4 tahun yang lalu, yakni saat pemerintahan Jokowi.

"Tadi disampaikan oleh Menteri ESDM sebagai Ketua Satgas Hilirisasi yang saya tunjuk, bahwa program ini, proyek ini mulai empat tahun yang lalu. Dengan demikian kita lihat peran dari pada Presiden Joko Widodo," jelasnya saat acara peresmian di Karawang Jawa Barat, dikutip Senin (30/6/2025).

Dia menyebutkan proyek yang dibangun saat ini merupakan cita-cita Indonesia sejak lama untuk menjalankan program hilirisasi yang dikatakan sudah 'diimpikan' sejak zaman pemerintahan Presiden RI pertama Soekarno.

Prabowo mengatakan, implementasi proyek hilirisasi mulai terealisasi dan terus ditekankan pada kepemimpinan Jokowi.

"Dan cita-cita hilirisasi sudah sangat lama, sudah sangat lama. Dari sebenarnya Presiden Republik Indonesia yang pertama, dari Bung Karno sudah bercita-cita hilirisasi, dan Presiden-Presiden kita selanjutnya juga bercita-cita dan melaksanakan hilirisasi," imbuhnya.

Dengan begitu, Prabowo menegaskan agar masyarakat Indonesia selalu menghormati para pemimpin sebelum dirinya.

"Saya selalu mengungkapkan ini, karena saya ingin mengajak seluruh masyarakat, seluruh bangsa kita ini, untuk selalu menghormati pendahulu. Selalu menghormati mereka-mereka yang berjasa. Hanya dengan kita mengerti bahwa sejarah suatu bangsa adalah sejarah yang panjang. Pembangunan bangsa adalah perjalanan yang sangat panjang. Bisa dikatakan long march," tandasnya.

Proyek Ekosistem Baterai Terintegrasi

Proyek ekosistem baterai terintegrasi hulu-hilir tersebut dioperasikan oleh PT Aneka Tambang (Antam), PT Indonesia Battery Corporation (IBC), dan perusahaan asal China yakni Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL) yang merupakan perusahaan patungan dari CATL, Brunp dan Lygend.

Adapun, total investasi keseluruhan proyek hulu-hilir tersebut mencapai US$ 5,9 miliar setara Rp 96,04 triliun (asumsi kurs Rp 16.278 per US$).

Proyek tersebut terdiri dari total enam usaha patungan (Joint Venture/JV) mulai dari proyek hulu hingga hilir. Detailnya, JV satu hingga tiga merupakan ekosistem baterai di sisi hulu. Sedangkan, JV empat hingga enam merupakan ekosistem baterai di sisi hilir.

Hulu:

JV 1: Proyek pertambangan nikel PT Sumberdaya Arindo (SDA) kapasitas produksi nikel saprolite 7,8 juta wet metric ton (wmt) dan limonite 6 juta wmt, total 13,8 juta wmt dengan porsi kepemilikan saham PT Antam sebesar 51% dan CBL sebesar 49%. Proyek ini sudah mulai berproduksi sejak tahun 2023 lalu.

JV 2: Proyek fasilitas pemurnian dan pemrosesan (smelter nikel) jenis Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) PT Feni Haltim (FHT) kapasitas 88 ribu ton refined nickel alloy per tahun dengan porsi kepemilikan saham CBL 60% dan PT Antam sebesar 40%. Proyek ini ditargetkan berproduksi pada tahun 2027 mendatang.

JV 3: Proyek fasilitas pemurnian dan pemrosesan (smelter nikel) jenis High Pressure Acid Leaching (HPAL) PT Nickel Cobalt Halmahera (HPAL JVCO) kapasitas 55 ribu ton MHP per tahun dengan porsi kepemilikan saham CBL 70% dan PT Antam sebesar 30%. Proyek ini ditargetkan berproduksi pada tahun 2028 mendatang.

Hilir:

JV 4: Proyek material baterai yang akan memproduksi bahan katoda, kobalt sulfat, dan prekursor terner kapasitas 30 ribu ton Li-hydroxide berlokasi di Halmahera Timur, Maluku Utara dengan porsi kepemilikan saham CBL 70% dan PT IBC sebesar 30%. Proyek ini ditargetkan berproduksi pada tahun 2028 mendatang.

JV 5: Proyek sel baterai PT Contemporary Amperex Technology Indonesia Battery (CATIB) berlokasi di Artha Industrial Hill (AIH) & Karawang New Industry City (KNIC). Proyek ini terbagi menjadi fase 1 dengan kapasitas 6,9 GWh/tahun dan fase 2 kapasitas 8,1 GWh/tahun, total kapasitas 15 GWh/tahun. Adapun, porsi kepemilikan saham CBL 70% dan PT IBC sebesar 30%. Proyek ini ditargetkan mulai berproduksi pada tahun 2026 mendatang untuk fase 1, dan pada tahun 2028 mendatang untuk fase 2.

JV 6: Proyek daur ulang baterai berlokasi di Halmahera Timur, Maluku Utara kapasitas 20 ribu ton logam/tahun dengan porsi kepemilikan saham CBL 60% dan PT IBC sebesar 40%. Proyek ini ditargetkan tahun 2031 mendatang.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hashim Djojohadikusumo Sowan ke Rumah Jokowi di Solo, Bahas Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular