Ada Orang RI Terkenal Sampai ke Arab, Hidup di Era Nabi Muhammad
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada 570-632, saat Nabi Muhammad SAW hidup, terdapat orang Indonesia yang cukup terkenal. Bahkan namanya didengar hingga ke Arab Saudi.
Dia adalah Ratu Shima yang lahir pada 611 M. Ratu Shima berasal dari Sumatra Selatan dan pindah ke Jepara setelah menikahi Kartikeyasinga dari Kerajaan Kalingga.
Di Pulau Jawa, Ratu Shima tinggal di berbagai candi Hindu di kawasan Dieng. Baru pada 648 M, Katikeyasinga naik menjadi Raja Kalingga dan digantikan Ratu Shima saat dia meninggal pada 678 M.
Dia terpilih karena tak ada penerus yang bisa berkuasa di sana, anak-anaknya juga masih sangat kecil. Saat memimpin, Kalingga memasuki masa emasnya dan cukup terkenal di sektor perdagangan.
Tradisi Pemikiran Islam di Jawa (2006), Ratu Shima mengubah pelabuhan Jepara sebagai sentra perdagangan dan pertemuan para pedagang lintas wilayah. Bukan hanya di dalam negeri, Kalingga telah terhubung hingga Dinasti Tang dari China.
Dari Naskah China Kuno yang terhimpun di Nusantara dalam Catatan Tionghoa (2009), para pedagang China sudah berdagang dan menyaksikan kejayaan Ratu Shima. Bahkan disebutkan kerajaan itu sangat kaya, sebab membuat garam sebagai komoditas ekspor.
Nama besar Ratu Shima juga terkenal hingga jazirah Arab, yang tengah memasuki era kekhalifahan. Popularitasnya karena pemimpin Kalingga yang melarang warganya mencuri.
Salah satu cerita terkait ini adalah dari Raja Arab Ta Shih. Dia pergi ke Kalingga dengan karung emas yang diletakkan di jalanan.
Namun ternyata tak ada yang mengambil karung emas hingga beberapa bulan kemudian. Ini menjadi bukti warga Kalingga takut hukuman Ratu Shima.
Karung emas hanya sedikit bergeser karena anak Ratu Shima, Pangeran Narayana tak sengaja menyentuhnya. Dengan tegas, dia mengeluarkan aturan untuk menghukum mati yang kemudian berubah menjadi pemotongan kaki.
Alasannya karena kaki dianggap bersalah menggeser karung emas. Kaki Narayana, pangeran yang disebut sangat disayang Ratu Shima, dipotong.
Ratu Shima diketahui meninggal pada 695 Masehi. Sekitar 30 tahun setelah kepergiannya atau pada 752 M, Kalingga runtuh.
(mkh/mkh)