Gara-Gara RUU Trump, Elon Musk Ngamuk! Saham Tesla Ambruk 14%
Jakarta, CNBC Indonesia — Elon Musk kembali mengkritik rancangan kebijakan baru yang didukung oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pengusaha dan orang terkaya di dunia itu menyebut aturan baru sangat gila dan merusak.
Aturan yang dimaksud Musk adalah kenaikan pajak untuk sejumlah proyek energi surya, baterai, panas bumi, angin dan nuklir. RUU akan memberikan subsidi baru pada batu bara yang digunakan dalam produksi baja.
Sebagai informasi, Tesla yang dimiliki Musk memproduksi, menjual dan memasang sistem penyimpanan energi baterai dan fotoveltaik surya. Hal itu dilakukan dalam bagian divisi energi.
"Rancangan undang-undang Senat terbaru akan melenyapkan jutaan pekerjaan di Amerika dan menyebabkan kerugian strategis besar pada negara kita," kata Musk dalam unggahan di akun X, dikutip dari CNBC Internasional, Minggu (29/6/2025).
"Sangat gila dan merusak. Kebijakan ini memberikan bantuan kepada industri di masa lalu sementara sangat merusak industri masa depan,: dia melanjutkan.
Ini jadi kali keduanya mengkritik keras aturan Trump, setelah rancangan One Big Beautifull Bill tersebut pertama kalinya beberapa waktu lalu. Kritikan membuat hubungannya dengan Trump, yang dia dukung besar-besaran pada pemilu AS tahun lalu merenggang.
Sebelumnya, dia mengatakan RUU sebagai 'kekejian yang menjijikan'. Musk juga mendesak anggota parlemen tidak melanjutkan pembahasannya.
Bukan hanya hubungannya dengan Trump yang rusak, saham Tesla juga ambles 14%. CNBC Internasional mencatat ini terjadi setelah kritik awalnya dan Trump mengancam melakukan evaluasi dan menarik kontrak pemerintah pada perusahaan milik Musk.
Beberapa hari setelahnya, Musk berubah haluan. Tak lagi mengkritik, namun menyebut dirinya menyesal mengunggah beberapa postingan.
(mkh/mkh)