Ambles! Ekspor Batu Bara RI ke China Turun Sampai 15%
Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) membeberkan bahwa ekspor batu bara RI ke China dan India anjlok bahkan sejak awal tahun 2025 hingga saat ini.
Plt. Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Gita Mahyarani mengungkapkan jumlah ekspor batu bara RI ke China hingga Mei 2025 tercatat menurun hingga 15% dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Begitupun ke India, turun 7% dibandingkan dari tahun 2024.
"Memang ada penurunan ekspor batu bara Indonesia ke China dan India sejak awal tahun ini. Berdasarkan data kami, ekspor ke China hingga Mei 2025 tercatat turun sekitar 15% YoY, dan ke India juga menurun sekitar 7% YoY," kata Gita kepada CNBC Indonesia, Kamis (26/6/2025).
Alasan menurunnya ekspor batu bara ke dua negara tersebut, kata Gita, lantaran adanya peningkatan produksi batu bara di China dan India. Ditambah, terdapat persaingan dengan negara pengekspor batu bara lainnya seperti Australia, Mongolia, hingga Rusia.
"Di saat yang sama, persaingan dengan negara lain seperti Rusia, Mongolia, dan Australia juga makin ketat terutama dari sisi kompetitif harga," imbuhnya.
Padahal, kata Gita, saat ini penggunaan batu bara di China terpantau masih tinggi yang dinilai seharusnya masih membutuhkan impor besar dari Indonesia. Namun Negeri Tirai Bambu tersebut masih memiliki stok batu bara yang tinggi.
"Padahal biasanya setelah Imlek stok akan menurun, tapi tahun ini justru tetap tinggi. Ini juga menunjukkan bahwa kebutuhan impor dari Indonesia belum terlalu mendesak karena stock mereka masih cukup," paparnya.
Dengan begitu, Gita mengatakan, efisiensi perlu dilakukan oleh perusahaan untuk bisa menjaga operasional usaha. Dia menilai, kondisi geopolitik yang tidak menentu saat ini juga bisa menjadi faktor kenaikan harga komoditas lain yang mempengaruhi operasional perusahaan.
"Biaya logistik otomatis ikut terdampak dan lagi harga solar untuk campuran B40 pun akan meningkat sehingga tekanan biaya tambahan. Jadi semua aspek efisiensi dari hulu ke hilir sangat penting untuk diperhatikan ke depan," tandasnya.
Ekspor batu bara Indonesia
Asal tahu saja, China dan India masih menjadi pasar terbesar bagi batu bara Indonesia. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), India menempati urutan pertama dalam daftar pasar batu bara RI dengan volume menembus 108,07 juta ton atau melandai 0,79%.
Secara nilai, ekspor batu bara ke India menembus US$ 6,25 miliar pada 2024 atau setara dengan Rp102,34 triliun atau jeblok 13,93%. India sebagai pembeli terbesar batu bara RI dalam tiga tahun beruntun dengan volume menembus 100 juta ton.
Di bawah India, terdapat China yang menjadi pasar besar batu bara Indonesia. Volume permintaan batu bara RI dari China pada 2024 melesat 14,06% menjadi 93,16 juta ton. Namun, secara nilai, ekspor batu bara ke China turun 6,04% menjadi US$ 6,55 miliar.
(pgr/pgr)