
5 Update Trump Goncang Dunia: Buat Patuh NATO-Netanyahu, Kejutan Gaza

Daftar Isi
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tengah memainkan peran penting dalam berbagai persoalan internasional, khususnya yang terjadi di Timur Tengah, dalam beberapa waktu terakhir.
Berikut lima update baru terkait keterlibatan Trump pada beberapa konflik internasional, seperti dikutip CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Kamis (26/6/2025).
1. Trump Damaikan Konflik Israel-Iran Lewat Gencatan Senjata
Trump resmi mengumumkan gencatan senjata antara Iran dan Israel mulai berlaku. Ini dikatakannya Selasa (24/6/2025) pukul 00.00 dini hari waktu AS atau 12.00 siang waktu RI.
"GENCATAN SENJATA SEKARANG BERLAKU," tegasnya dengan huruf besar di media sosial (medos) miliknya Truth Social.
"JANGAN MELANGGARNYA!" ancamnya.
Pemimpin AS itu sebelumnya mengatakan gencatan senjata akan menjadi proses bertahap selama 24 jam. Iran akan menghentikan secara sepihak semua operasi terlebih dahulu.
Ia mengatakan Israel akan mengikutinya 12 jam kemudian. Sebelumnya pengumuman dikatakan Trump Senin sore waktu AS atau Selasa subuh waktu RI di mana sesudahnya saling tembak rudal antara Israel dan Iran masih terjadi.
Pemerintah Israel secara resmi menyatakan persetujuan atas usulan gencatan senjata dari Trump, setelah mengeklaim telah meraih seluruh target militernya di Iran, bahkan "melampaui" yang direncanakan.
Pernyataan ini menjadi konfirmasi publik pertama dari pihak Israel terkait kesepakatan penghentian perang setelah hampir dua pekan operasi militer intensif di wilayah Iran.
"Israel telah mengeliminasi ancaman eksistensial ganda secara langsung, baik di ranah nuklir maupun rudal balistik," demikian bunyi pernyataan resmi yang disampaikan atas nama pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dikutip dari CNN International, Selasa (24/6/2025).
Namun, pada hari yang sama, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menginstruksikan militer untuk melancarkan serangan ke ibu kota Iran, Tehran.
"Mengingat pelanggaran terang-terangan Iran terhadap gencatan senjata yang dideklarasikan oleh Presiden Amerika Serikat - melalui peluncuran rudal ke Israel - dan sesuai dengan kebijakan pemerintah Israel untuk menanggapi dengan tegas setiap pelanggaran, saya telah menginstruksikan IDF untuk melanjutkan operasi intensitas tinggi yang menargetkan aset rezim dan infrastruktur teror di Teheran," ujar Katz dalam pernyataan resminya, dilansir Reuters.
Pernyataan itu keluar tidak lama setelah militer Israel melaporkan telah mendeteksi peluncuran sejumlah rudal dari Iran dan sedang melakukan upaya intersepsi. Hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai keberhasilan atau kegagalan sistem pertahanan Israel dalam menahan rudal-rudal tersebut.
2. Trump Berencana Damaikan Perang di Gaza
Pembicaraan gencatan senjata di Gaza meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini disampaikan kelompok perlawanan Palestina Hamas pada Rabu (25/6/2025).
Pernyataan ini muncul tak lama setelah Trump mengklaim "kemajuan besar sedang dibuat" untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Hamas di Gaza.
"Saya pikir kemajuan besar sedang dibuat di Gaza, saya pikir karena serangan yang kami lakukan ini," kata Trump, mengisyaratkan bahwa serangan AS terhadap Iran dapat memiliki dampak positif di Timur Tengah.
Gaza adalah jalur sempit yang padat penduduknya di sepanjang Laut Mediterania. Wilayah yang merupakan milik Palestina ini yang telah menjadi pusat konflik Israel-Palestina selama beberapa dekade.
Sejak 2007, Gaza berada di bawah blokade darat, laut, dan udara yang diberlakukan oleh Israel dan Mesir, menyusul pengambilalihan kekuasaan oleh Hamas, sebuah kelompok Islam yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel, AS, dan Uni Eropa.
Konflik di Gaza sering kali ditandai oleh kekerasan yang berulang. Intensitas terus memuncak setelah Israel melancarkan serangan sejak 7 Oktober 2023, tanggal di mana Hamas menyerang Negeri Yahudi itu. Eskalasi terbaru ini telah menewaskan lebih dari 50 ribu masyarakat sipil di Gaza.
3. Trump 'Tekuk Lutut' NATO Usai Damaikan Israel-Iran
Trump mendapat kemenangan besar dalam KTT NATO di Belanda, setelah para pemimpin aliansi menyepakati peningkatan anggaran pertahanan sesuai tuntutannya, total 5% dari PDB.
Dalam konferensi pers usai pertemuan, Trump menyebut, "Kami memperoleh kemenangan besar di sini" seraya menambahkan, dana tambahan itu sebaiknya digunakan untuk membeli perangkat militer buatan AS.
Trump juga menegaskan kembali dukungannya pada Pasal 5 Perjanjian NATO tentang pertahanan kolektif, di mana serangan ke satu anggota lain berarti serangan ke seluruh anggota NATO
"Saya mendukungnya. Itulah sebabnya saya di sini. Jika saya tidak mendukungnya, saya tidak akan berada di sini," ujarnya menanggapi keraguan soal komitmennya terhadap prinsip tersebut, seperti dikutip Reuters pada Kamis.
Meski begitu, Trump tak segan mengancam Spanyol dengan kesepakatan dagang yang lebih ketat setelah Perdana Menteri (PM) Pedro Sanchez menyatakan tak akan memenuhi target pengeluaran baru 5% dari PDB tersebut.
"Saya pikir itu mengerikan. Mereka (Spanyol) melakukannya dengan sangat baik... Dan ekonomi itu bisa hancur ketika sesuatu yang buruk terjadi," kata Trump.
Target baru pengeluaran pertahanan NATO memang ambisius, yakni 3,5% dari PDB untuk pertahanan inti dan 1,5% untuk keamanan pendukung seperti dunia siber dan infrastruktur.
Meski dirancang untuk dicapai dalam 10 tahun, lonjakan ini menimbulkan beban besar, terutama bagi negara-negara Eropa yang sedang mengalami tekanan fiskal.
4. Trump Masuk Nominasi Peraih Nobel Perdamaian karena Israel-Iran
Trump secara resmi dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian pada Selasa. Ini terjadi setelah ia mengumumkan gencatan senjata Israel-Iran.
Dalam sebuah surat kepada Komite Nobel Norwegia, anggota parlemen AS dari Republika, Buddy Carter merekomendasikan Trump untuk hadiah bergengsi tersebut dan menyebutnya sebagai "pengakuan atas peran Trump yang luar biasa dan bersejarah dalam menengahi berakhirnya konflik bersenjata antara Israel dan Iran. Menurutnya Trump telah mencegah "negara sponsor terorisme terbesar di dunia memperoleh senjata paling mematikan di planet ini".
"Pengaruh Presiden Trump berperan penting dalam menempa kesepakatan cepat yang diyakini banyak orang mustahil," kata Carter, dikutip dari NYPost, Rabu (25/6/2025).
"Kepemimpinannya saat ini menggambarkan cita-cita yang ingin diakui oleh Penghargaan Nobel Perdamaian: mengejar perdamaian, mencegah perang, dan memajukan keharmonisan internasional," tegasnya.
"Di wilayah yang dilanda permusuhan historis dan ketidakstabilan politik, terobosan seperti itu menuntut keberanian dan kejelasan. Presiden Trump menunjukkan keduanya, menawarkan kepada dunia secercah harapan yang langka."
Senin sore waktu AS, Trump, mengumumkan gencatan senjata antara Iran dan Israel. Ia menyebut peperangan keduanya sebagai "Perang 12 Hari", dua hari setelah AS menembak tiga lokasi nuklir Iran untuk mendukung serangan Israel.
Perlu diketahui anggota parlemen nasional hingga profesor di universitas, bisa mengajukan nominasi untuk penghargaan Nobel. Trump sendiri telah menjelaskan bahwa ia tidak berharap untuk memenangkannya.
5. Trump Desak Akhiri 'Perburuan Penyihir' Sidang Korupsi Netanyahu
Trump menyerukan penghentian proses hukum terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia menyebut persidangan korupsi yang menjerat Netanyahu sebagai "perburuan penyihir" yang tidak pantas diterima oleh pemimpin dalam masa krisis.
"PERBURUAN PENYIHIR seperti itu, bagi seorang pria yang telah memberikan begitu banyak, tidak terpikirkan oleh saya," tulis Trump dalam unggahan panjang di platform Truth Social miliknya pada Rabu (25/6/2024), seperti dikutip AFP.
Trump menyampaikan dukungannya setelah mengetahui Netanyahu dijadwalkan hadir kembali di pengadilan pada Senin mendatang, di tengah situasi geopolitik yang menegang akibat konflik Israel-Iran.
"Bibi (nama akrab Netanyahu) dan saya baru saja melewati NERAKA bersama-sama, melawan musuh lama Israel, Iran, yang sangat tangguh dan brilian. Bibi tidak mungkin lebih baik, lebih tajam, atau lebih kuat dalam CINTA-NYA terhadap Tanah Suci yang luar biasa," lanjut Trump.
Ia bahkan mendesak agar proses hukum dihentikan atau Netanyahu diberikan pengampunan: "Sidang Bibi Netanyahu harus DIBATALKAN, SEGERA, atau Pengampunan diberikan kepada Pahlawan Besar," tulisnya.
Trump juga menyatakan, "Amerika Serikat-lah yang menyelamatkan Israel, dan sekarang Amerika Serikat-lah yang akan menyelamatkan Bibi Netanyahu."
Persidangan Netanyahu sendiri telah berlangsung sejak Mei 2020 namun kerap ditunda, termasuk karena konflik di Gaza dan Lebanon. Dalam dakwaan pertama, Netanyahu dan istrinya, Sara, dituduh menerima hadiah senilai lebih dari US$260.000 (Rp4,2 miliar) berupa cerutu, perhiasan, dan sampanye dari para miliarder, dengan imbalan keuntungan politik.
Dua dakwaan lainnya menyebut Netanyahu berusaha memengaruhi liputan media di dua outlet besar di Israel demi kepentingan pribadi dan politik.
Netanyahu sendiri membantah semua tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai upaya untuk menjatuhkan dirinya secara politik.
(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hamas Respons Trump Usir Warga Palestina dari Gaza
