Internasional

Trump Guncang NATO, 'Tekuk Lutut' Eropa Usai Damaikan Israel-Iran

tfa, CNBC Indonesia
Kamis, 26/06/2025 07:00 WIB
Foto: Bendera NATO (REUTERS/File)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendapat kemenangan besar dalam KTT NATO di Belanda, setelah para pemimpin aliansi menyepakati peningkatan anggaran pertahanan sesuai tuntutannya, total 5% dari PDB.

Dalam konferensi pers usai pertemuan, Trump menyebut, "Kami memperoleh kemenangan besar di sini" seraya menambahkan, dana tambahan itu sebaiknya digunakan untuk membeli perangkat militer buatan AS.


Trump juga menegaskan kembali dukungannya pada Pasal 5 Perjanjian NATO tentang pertahanan kolektif, di mana serangan ke satu anggota lain berarti serangan ke seluruh anggota NATO

"Saya mendukungnya. Itulah sebabnya saya di sini. Jika saya tidak mendukungnya, saya tidak akan berada di sini," ujarnya menanggapi keraguan soal komitmennya terhadap prinsip tersebut, seperti dikutip Reuters pada Kamis (26/6/2025).

Meski begitu, Trump tak segan mengancam Spanyol dengan kesepakatan dagang yang lebih ketat setelah Perdana Menteri (PM) Pedro Sanchez menyatakan tak akan memenuhi target pengeluaran baru 5% dari PDB tersebut.

"Saya pikir itu mengerikan. Mereka (Spanyol) melakukannya dengan sangat baik... Dan ekonomi itu bisa hancur ketika sesuatu yang buruk terjadi," kata Trump.

KTT NATO tahun ini disebut telah diwarnai pendekatan khas Trump yang keras, transaksional, dan berorientasi pada hasil. Presiden Prancis Emmanuel Macron bahkan menyinggung tarif tinggi yang diancamkan Trump dan menyebutnya sebagai penghambat peningkatan pengeluaran.

"Kita tidak bisa mengatakan akan menghabiskan lebih banyak lalu di saat yang sama meluncurkan perang dagang di dalam NATO," kritik Macron.

Namun Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menyebut Trump layak mendapat "semua pujian" atas kesepakatan tersebut. "Kami kini menjadi aliansi yang lebih kuat, lebih adil, dan lebih mematikan," katanya.

Target baru pengeluaran pertahanan NATO memang ambisius, yakni 3,5% dari PDB untuk pertahanan inti dan 1,5% untuk keamanan pendukung seperti dunia siber dan infrastruktur.

Meski dirancang untuk dicapai dalam 10 tahun, lonjakan ini menimbulkan beban besar, terutama bagi negara-negara Eropa yang sedang mengalami tekanan fiskal.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy hanya diundang pada makan malam informal dan tidak hadir dalam pertemuan utama, meski ia sempat bertemu Trump secara terpisah.

Dari Moskow, Kremlin menuduh NATO sedang berada di jalur militerisasi yang tak terkendali, dan menyebut Rusia dijadikan "iblis neraka" demi membenarkan kenaikan anggaran aliansi.


(tfa/tfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pemulihan Ekonomi di Kawasan Eropa Kembali Tertahan