
Lautan Sampah Penuhi Lapangan Kota, Pendaur Ulang Tuntut Dihargai
Ratusan botol penuhi lapangan Bogota dalam protes pendaur ulang. Mereka tuntut pengakuan dan upah layak usai harga plastik turun hingga 51% sebulan.

Ratusan botol memenuhi lapangan utama Bogota, Kolombia pada hari Selasa, (24/6/2025), sebagai bagian dari protes yang menuntut kondisi kerja yang lebih baik bagi para pendaur ulang. (REUTERS/Luisa Gonzalez)

Aksi yang diselenggarakan oleh National Association of Recyclers ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang nilai pekerjaan para pendaur ulang, mendesak pihak berwenang untuk memberikan pengakuan publik dan harga yang lebih baik untuk bahan-bahan. (REUTERS/Luisa Gonzalez)

"Kami melakukan ini karena harga bahan ini (plastik) telah turun hingga 51% dalam sebulan," jelas Nohra Padilla, pemimpin asosiasi pendaur ulang, "meskipun bahan itulah yang mengharuskan kami melakukan lebih banyak pekerjaan." (REUTERS/Luisa Gonzalez)

Di Bogota, terdapat 24.310 pendaur ulang pada tahun 2020 yang bekerja dalam kondisi yang menantang, sering kali tanpa jaminan sosial atau perlindungan dari risiko ketenagakerjaan, menghadapi persaingan dari perusahaan-perusahaan besar, menurut Greenpeace. (REUTERS/Luisa Gonzalez)

Meskipun peran penting mereka dalam rantai nilai daur ulang, mereka berjuang untuk mendapatkan pengakuan dan kompensasi yang adil, yang menyoroti perlunya dukungan masyarakat dan pemisahan limbah yang tepat untuk menghargai pekerjaan mereka dan berkontribusi pada masa depan yang berkelanjutan. (REUTERS/Luisa Gonzalez)

"Para pendaur ulang Kolombia telah melakukan aksi kecil untuk menunjukkan apa yang akan terjadi pada kota tersebut tanpa pekerjaan para pendaur ulang dan bagaimana sistem penanganan sampah akan runtuh," tambah Nohra Padilla. (REUTERS/Luisa Gonzalez)