
No More War! Potret Demo di AS Tolak Amerika Ikut Perang Israel-Iran
Demonstran memegang spanduk "No More War alias Tidak ada lagi perang!" selama protes karena AS bergabung dengan Israel menyerang Iran, Minggu (22/6/2025).

Marinir berjaga saat seorang demonstran memegang plakat selama protes di Los Angeles, California, AS, Minggu waktu setempat. Amerika resmi bergabung dengan Israel dalam serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. (REUTERS/David Swanson)

Para demonstran yang berkumpul di Los Angeles untuk meneriakkan yel-yel dan membawa poster penolakan keterlibatan negaranya dalam konflik tersebut. Ada yang menulis "Trump adalah Kriminal Perang" sementara yang lain meminta "Stop Perang di Iran". (REUTERS/Caitlin Ochs)

Para demonstran mengaku mereka hadir dalam aksi tersebut untuk menentang kebijakan Presiden AS Donald Trump dalam konflik Iran-Israel. Trump sendiri menyebut menyerang Iran untuk menghancurkan program nuklirnya. (REUTERS/Piroschka Van De Wouw)

Para pendemo mengatakan dunia butuh perdamaian. Dalam aksi tersebut, para demonstran turut menyuarakan agar Washington meninggalkan semua pangkalan militer mereka di perbatasan Iran. (REUTERS/David Swanson)

Pada foto, seorang pendemo menulis kata IRAN secara horizontal di wajahnya. (REUTERS/Benoit Tessier)

Perlu diketahui, konflik semakin meluas setelah Israel melakukan serangan awal terhadap Iran pada 13 Juni. Pertempuran yang berlangsung selama beberapa hari tersebut menewaskan lebih dari 400 orang dan melukai lebih dari 3.000 lainnya di Iran. Israel juga mencatat sedikitnya 25 orang tewas dan 2.500 lainnya terluka. Eskalasi mencapai puncaknya ketika Trump mengumumkan serangan udara militer AS terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran, Fordow, Natanz, dan Isfahan, pada Sabtu. Ia menyatakan bahwa fasilitas tersebut telah dihancurkan. (REUTERS/Annabelle Gordon)

Eskalasi di Timur Tengah kini menimbulkan kekhawatiran global akan pecahnya perang lebih besar di dunia, yang dapat berdampak luas pada stabilitas global. (REUTERS/Caitlin Ochs)