Mantan Penasihat Presiden AS Bocorkan Strategi Perluas Basis Pajak

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom legendaris sekaligus mantan penasihat ekonomi Presiden AS ke-40 Ronald Reagan, Arthur B. Laffer mengungkapkan menaikkan tarif pajak bukan cara yang tepat untuk memperluas basis pajak.
Cara terbaik untuk memperluas basis pajak atau pembayar pajak adalah dengan menerapkan tarif pajak yang lebih rendah, dengan dukungan insentif seperti deduksi dan pembebasan pajak.
"Anda tahu juga Anda menetapkan pajak atas sesuatu, Anda akan mendapatkan sedikit. Ketika Anda memberikan subsidi, Anda akan mendapatkan lebih. Apa yang Anda butuhkan dari pajak adalah pemerintah yang memahami perannya dengan tepat," kata Laffer dalam Economic Update 2024 Striving for 8% Growth Despite Global Certainty, yang diadakan CNBC Indonesia di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (18/6/2025).
Dia memahami bahwa pemerintah membutuhkan penerimaan untuk pembangunan, membiayai sekolah, pertahanan dan lain sebagainya. Namun, menurut Laffer, lebih penting memiliki pajak yang tarifnya flat dan regulasi konsisten.
"Namun yang ingin Anda pastikan adalah bahwa peraturan tersebut tidak melampaui tujuan spesifik yang ada dan menimbulkan kerusakan tambahan yang lebih banyak menimbulkan kerugian daripada manfaatnya," ungkap Laffer.
Dia menambahkan pemerintah seharusnya menjadi wasit dan membiarkan masyarakat mengelola bisnis serta ekonomi. Pasalnya, dia melihat kesejahteraan tidak diciptakan oleh pemerintah, kesejahteraan sebaik-baiknya diciptakan oleh masyarakat. Dia pun berpesan agar pajak tidak memihak kelompok tertentu.
"Pemerintah adalah wasit yang membiarkan perekonomian berjalan sebagaimana mestinya, dan dengan pajak, pajak tidak seharusnya memihak satu kelompok terhadap kelompok lainnya," ujarnya.
(haa/haa)
Next Article Cek! Kriteria Karyawan Gaji Rp10 Juta yang Dibebaskan Pajak
