Kabar Terbaru Soal Proyek MRT Tembus Tangsel, Jakarta Siap Kasih Modal

Wiji Nur Hayat, CNBC Indonesia
26 May 2025 15:46
Sejumlah kendaraan motor dan mobil melintas di jalur sosialisasi ganjil-genap di Jl Panglima Polim arah Jl Sinsingamangaraja, Jakarta, Rabu (7/8). Perluasan ganjil-genap mulai disosialisasikan hari ini (7/8/2019) dan akan berlangsung hingga 8 September 2019. Usai masa sosialisasi berakhir, kebijakan itu berlaku penuh mulai 9 September 2019. Jl Panglima Polim, Fatmawati merupakan salah satu rute baru dari daftar rute yang diterapkan ganjil-genap. Ganjil-genap berlaku pada Senin-Jumat, kecuali hari libur nasional, pada pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-21.00 WIB. Kendaraan dengan nomor pelat ganjil beroperasi pada tanggal ganjil, sedangkan kendaraan dengan nomor pelat genap beroperasi pada tanggal genap. Aturan tersebut berlaku untuk kendaraan roda empat, untuk kendaraan bermotor masih bisa melewati jalur tersebut. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: MRT Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada kabar terbaru dari proyek MRT Jakarta yang diteruskan hingga Tangerang Selatan. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bahkan siap memberikan awal untuk proyek tersebut.

"Saya menyampaikan ke Pemerintah Banten, kalau perlu modal dasarnya, modal awalnya dari Pemerintah Provinsi DKI ya nanti tergantung hitungan bisnis ke bisnisnya," kata Pramono dikutip detik.com, Senin (26/5/2025).

Pramono yakin rute MRT Jakarta bisa diteruskan hingga Tangerang atau Tangerang Selatan. Bahkan kalau diteruskan hingga ke Ancol dan Tanjung Priok, MRT akan mampu mengurai kemacetan di Jakarta.

"Saya meyakini kalau bisa sampai Tangerang atau Tangerang Selatan, dan bahkan nanti sampai Tanjung Priok, kemudian Ancol. Saya yakin MRT akan betul-betul bisa mengurai kemacetan yang ada di Jakarta," ucapnya.

Foto aerial pembangunan Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Lebak Bulus, Jakarta, Jumat (29/12/2017). Pekerjaan konstruksi mass rapid transit (MRT) Jakarta fase I Lebak Bulus-Bundaran HI ditargetkan mencapai 90,14 persen pada akhir 2017. MRT Jakarta fase I direncanakan beroperasi pada Maret 2019, Uji cobanya dimulai pada Agustus 2018 di Depo Lebak Bulus.Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Foto aerial pembangunan Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Lebak Bulus, Jakarta, Jumat (29/12/2017). Pekerjaan konstruksi mass rapid transit (MRT) Jakarta fase I Lebak Bulus-Bundaran HI ditargetkan mencapai 90,14 persen pada akhir 2017. MRT Jakarta fase I direncanakan beroperasi pada Maret 2019, Uji cobanya dimulai pada Agustus 2018 di Depo Lebak Bulus.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan sudah menegaskan akan dibangun Skytrain atau kereta gantung yang menghubungkan Jakarta hingga Tangerang Selatan karena dinilai lebih murah secara investasi. Adapun titik awal pembangunan Skytrain adalah dari MRT Lebak Bulus menuju Serpong-Bintaro.

"Siapa aja yang pengembangnya, karena kan mereka punya hunian-hunian yang besar. Kolaborasi dengan pengembang-pengembang itu khususnya untuk pembangunan stasiunnya," ungkap Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menjawab pertanyaan CNBC Indonesia.

Kerja sama ini bakal pemerintah lakukan karena pengembang juga ikut dalam pembangunan infrastruktur tersebut. Manfaat proyek ini bukan hanya dirasakan oleh warga perumahan dari pengembang tersebut tetapi juga warga Tangsel.

"Jadi kita sudah memperkenalkan untuk wilayah-wilayah stasiun-stasiun tertentu yang bekerjasama dengan swasta dalam hal ini pengembang perumahan," ujar Dudy.

Adanya skytrain dapat menekan macet yang terjadi di Jakarta dan wilayah penopang, sehingga masyarakat yang terbiasa menggunakan kendaraan pribadi bakal beralih menggunakan Skytrain.

"Skytrain sepertinya lebih mudah masuk ke kawasan-kawasan pemukiman," katanya.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! Walkot Akhirnya Umumkan Nasib Proyek MRT Jakarta Tembus Tangsel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular