
Warga Ngamuk Mau Gulingkan Perdana Menteri, Ini Biang Keroknya
Demonstran menyerukan penggulingan Perdana Menteri Libya yang diakui secara internasional Abdulhamid Dbeibah.

Demonstran melakukan unjuk rasa di Lapangan Martir, Tripoli, Libya, Jumat (23/5/2025) waktu setempat. (REUTERS/Ayman al-Sahili)

Dalam junjuk rasa tersebut, pada demonstran menyerukan penggulingan Perdana Menteri Libya yang diakui secara internasional Abdulhamid Dbeibah. (REUTERS)

"Kami tidak menginginkan periode transisi yang berurutan. Kami lelah dengan periode transisi. Kami ingin mengikuti pemilu. Kami menginginkan negara sipil. Kami ingin menjadi seperti negara lain," kata pengunjuk rasa Abdelraouf Zahloul. (REUTERS/Ayman al-Sahili)

Dbeibah, yang memimpin Pemerintah Persatuan Nasional negara yang terbagi itu, berkuasa melalui proses yang didukung PBB pada tahun 2021. Pemilu yang direncanakan gagal dilaksanakan tahun itu karena ketidaksepakatan di antara faksi-faksi yang bersaing, dan ia tetap berkuasa. (REUTERS/Ayman al-Sahili)

Dbeibah, yang memimpin Pemerintah Persatuan Nasional negara yang terbagi itu, berkuasa melalui proses yang didukung PBB pada tahun 2021. Pemilu yang direncanakan gagal dilaksanakan tahun itu karena ketidaksepakatan di antara faksi-faksi yang bersaing, dan ia tetap berkuasa. (REUTERS/Ayman al-Sahili)