Video: Chatib Basri Sebut RI Masih Atraktif di Tengah Gejolak Global
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketidakpastian global kembali meningkat seiring dengan munculnya isu resiprokal tarif dan memanasnya perang dagang antara negara-negara besar. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi dunia, termasuk Indonesia.
Ekonom sekaligus Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan perang dagang yang terjadi saat ini tidak semata dipicu oleh persoalan perdagangan, tapi adanya ketimpangan saving-investment gap. Langkah balasan berupa kenaikan tarif menjadi salah satu strategi yang ditempuh, meskipun tidak seluruhnya efektif dan justru menimbulkan efek negatif terhadap perekonomian domestik negara tersebut.
Namun demikian, dampak langsung dari perang dagang terhadap perekonomian Indonesia dinilai masih dalam batas wajar. Hal ini mengingat porsi ekspor Indonesia ke Amerika Serikat sekitar 10%. Chatib juga mengatakan di tengah tekanan eksternal tersebut, Indonesia justru dinilai tetap memiliki daya tarik bagi investor asing karena struktur ekonomi dan kebijakan fiskal yang dianggap relatif terkelola dengan baik. Faktor ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang masih mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
Selengkapnya saksikan dialog Chief Economist DBS Taimur Baig dan Ekonom sekaligus Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri dalam DBS Asian Insights Confernce 2025 di CNBC Indonesia, Rabu (21/05/2025).
-
1.
-
2.
-
3.