Hashim: Bonus Demografi RI Terancam Momok Ini

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
21 May 2025 18:05
Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo menyampaikan paparan dalam DBS Asian Insights Conference di Jakarta, Rabu (21/5/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo menyampaikan paparan dalam DBS Asian Insights Conference di Jakarta, Rabu (21/5/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto untuk Energi dan Lingkungan Hidup Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan adanya ancaman bagi bonus demografi Indonesia.

Ancaman tersebut adalah stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Stunting mengancam perkembangan otak anak dan berisiko menganggu bonus demografi Indonesia.

"Dari angka terakhir, tahun lalu, pemerintah memperkirakan sekitar 25% anak Indonesia mengalami stunting," kata Hashim dalam acara DBS Asian Insights Conference di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Jadi ketika kita bicara soal pembangunan, banyak ahli ekonomi mengatakan bonus demografi ditopang oleh populasi produktif, yakni ketika rata-rata usia masyarakat Indonesia mencapai 29 tahun.

"Ini aset yang besar. Kita tidak ada masalah seperti Korea, aging population. Kita memiliki populasi muda," ujarnya.

Namun, ini terancam dengan adanya stunting. Jika ini terjadi, populasi muda RI tidak dapat menjadi aset, melainkan menjadi beban. Alhasil, pemerintah harus menopang 25% masyarakat yang tidak produktif.

"Jadi bukan mendapatkan angkatan kerja yang kuat, kita malah mendapatkan separuh masyarakat yang tidak dapat bekerja dengan benar, yang tidak dapat menjadi abdi negara, malah menjadi beban yang besar," ujar Hashim.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pakai Cara Ini, BRI Dukung Pemerintah Tekan Stunting di RI

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular