Internasional

Menteri Pertanian Jepang Mengundurkan Diri Usai 'Asbun' soal Beras

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Rabu, 21/05/2025 10:20 WIB
Foto: Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang Taku Eto menghadiri konferensi pers di kediaman resmi Perdana Menteri Shinzo Abe di Tokyo, Jepang, 11 September 2019. (REUTERS/Issei Kato/Foto File)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian Jepang Taku Eto mengundurkan diri dari jabatannya pada Rabu (21/5/2025) setelah mendapatkan reaksi keras atas pengakuan kontroversial.

Eto sebelumnya mengaku ia tidak membeli bahan makanan pokok tersebut lantaran menerima begitu banyak beras dari para pendukungnya. Komentar tersebut langsung mendapat reaksi keras dari warga Jepang di tengah kenaikan harga beras yang melambung tinggi.

"Saya bertanya pada diri sendiri apakah pantas bagi saya untuk tetap memegang kendali (kementerian) di saat harga beras sedang kritis," kata Eto kepada wartawan setelah mengajukan pengunduran dirinya kepada Perdana Menteri Shigeru Ishiba, seperti dikutip Kyodo News.


"Sekali lagi, saya minta maaf kepada masyarakat karena telah membuat komentar yang sangat tidak pantas sebagai menteri saat mereka sedang berjuang menghadapi harga beras yang melonjak," katanya.

Ishiba sebelumnya berencana memecat Eto dan memutuskan untuk menunjuk mantan menteri lingkungan hidup Shinjiro Koizumi untuk menggantikannya sebagai menteri pertanian.

Kekeliruan Eto terjadi tak lama setelah Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memutuskan untuk melepaskan beras tambahan dari stok daruratnya hingga Juli. Langkah itu dilakukan dengan harapan dapat menurunkan harga beras yang telah naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Kontroversi tersebut memberikan kemunduran baru bagi Ishiba menjelang pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat musim panas ini. Sebagai informasi, dukungan publik untuk Kabinetnya anjlok ke level terendah sejak ia menjabat akhir tahun lalu.

Eto adalah anggota Kabinet Ishiba pertama yang meninggalkan jabatannya karena alasan selain kehilangan kursi parlemen dalam pemilihan umum pada Oktober. Meskipun Ishiba mengizinkannya untuk tetap menjabat awal minggu ini, seruan agar menteri tersebut mengundurkan diri semakin meningkat.

Eto dikenal sebagai salah satu pakar terkemuka kebijakan pertanian di partai yang berkuasa, dan menjabat sebagai menteri pertanian selama satu tahun sejak 2019 di bawah Perdana Menteri saat itu Shinzo Abe.

 


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jepang Eksekusi Mati Pembunuh Yang Bergentayangan di Sosmed