
Video: UMKM Diancam Efek Perang Dagang, Pemerintah Turun Tangan
Jakarta, CNBC Indonesia- Ketidakpastian masih menghantui ekonomi global seiring dengan berlanjutnya era suku bunga tinggi, perang dagang yang dipicu Amerika Serikat hingga ketegangan geopolitik Timur Tengah hingga Asia. Di Indonesia gejolak ekonomi dunia ini telah berdampak pada perlambatan ekonomi Kuartal I-2025 yang melemah ke 4,87% (yoy) hingga turunnya daya beli masyarakat.
Kenaikan tarif impor AS dan perang dagang disebut Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison akan turut berdampak ke sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung ekonomi RI, utamanya UMKM yang berorientasi ekspor seperti ke pasar AS.
Menghadapi kondisi ini, pemerintah telah membentuk tim ekonomi yang melakukan negosiasi dagang dengan pemerintah AS untuk meminimalisir kenaikan tarif impor AS. Selain itu pemerintah memastikan dukungan ke sektor usaha termasuk UMKM melalui kebijakan yang inovatif dan adaptif.
Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) mendorong penguatan ekosistem UMKM lewat program Perintis Berdaya yang memiliki 4 pilar yakni Pilar Berdaya Berusaha, Pilar Berdaya Bersama, Pilar Berdaya Finansial dan Berdaya Global
Seperti apa tantangan dan upaya pemerintah mendorong UMKM hadapi gejolak perang dagang AS? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Leontinus Alpha Edison dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Selasa, 20/05/2025)

-
1.
-
2.
-
3.