CNBC Indonesia
FOTO INTERNASIONAL

Potret Serangan Bunuh Diri Terbesar Rusia ke Ukraina, Langit Mencekam

Reuters,  CNBC Indonesia
20 May 2025 05:00
Anggota unit sukarelawan pertahanan udara bergerak menembakkan senapan mesin dan senapan serbu untuk menembak jatuh kendaraan udara tak berawak selama serangan pesawat nirawak Rusia paling masif, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Kyiv, Ukraina, 18 Mei 2025. (REUTERS/Stanislav Kozliuk)

Rusia luncurkan serangan pesawat nirawak kamikaze ke Ukraina, Serangan terjadi dua hari setelah perundingan perdamaian langsung pertama antara pejabat Rusia dan Ukraina di Istanbul, Turki, gagal menghasilkan kesepakatan gencatan senjata. (REUTERS/Stanislav Kozliuk)

Anggota unit sukarelawan pertahanan udara bergerak menembakkan senapan mesin dan senapan serbu untuk menembak jatuh kendaraan udara tak berawak selama serangan pesawat nirawak Rusia paling masif, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Kyiv, Ukraina, 18 Mei 2025. (REUTERS/Stanislav Kozliuk)

"Rusia telah meluncurkan 273 pesawat nirawak serang Shahed dan berbagai jenis pesawat nirawak tiruan," kata Angkatan Udara Ukraina, yang dilansir Reuters, Senin (19/5/2025). (REUTERS/Stanislav Kozliuk)

Anggota unit sukarelawan pertahanan udara bergerak menembakkan senapan mesin dan senapan serbu untuk menembak jatuh kendaraan udara tak berawak selama serangan pesawat nirawak Rusia paling masif, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Kyiv, Ukraina, 18 Mei 2025. (REUTERS/Stanislav Kozliuk)

Militer Kyiv mengeklaim dari 273 pesawat nirawak Rusia, 88 di antaranya ditembak jatuh dan 128 lainnya. (REUTERS/Stanislav Kozliuk)

Anggota unit sukarelawan pertahanan udara bergerak menembakkan senapan mesin dan senapan serbu untuk menembak jatuh kendaraan udara tak berawak selama serangan pesawat nirawak Rusia paling masif, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Kyiv, Ukraina, 18 Mei 2025. (REUTERS/Stanislav Kozliuk)

Wakil Perdana Menteri Ukraina Yulia Svyrydenko mengatakan itu adalah jumlah pesawat nirawak terbesar yang tercatat. "Rusia memiliki tujuan yang jelas untuk terus membunuh warga sipil," katanya. (REUTERS/Stanislav Kozliuk)

Anggota unit sukarelawan pertahanan udara bergerak menembakkan senapan mesin dan senapan serbu untuk menembak jatuh kendaraan udara tak berawak selama serangan pesawat nirawak Rusia paling masif, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Kyiv, Ukraina, 18 Mei 2025. (REUTERS/Stanislav Kozliuk)

Sebaliknya, militer Rusia mengeklaim telah menembak jatuh 25 pesawat nirawak Ukraina pada Sabtu malam dan Minggu pagi. (REUTERS/Stanislav Kozliuk)
Anggota unit sukarelawan pertahanan udara bergerak menembakkan senapan mesin dan senapan serbu untuk menembak jatuh kendaraan udara tak berawak selama serangan pesawat nirawak Rusia paling masif, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Kyiv, Ukraina, 18 Mei 2025. (REUTERS/Stanislav Kozliuk)
Anggota unit sukarelawan pertahanan udara bergerak menembakkan senapan mesin dan senapan serbu untuk menembak jatuh kendaraan udara tak berawak selama serangan pesawat nirawak Rusia paling masif, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Kyiv, Ukraina, 18 Mei 2025. (REUTERS/Stanislav Kozliuk)
Anggota unit sukarelawan pertahanan udara bergerak menembakkan senapan mesin dan senapan serbu untuk menembak jatuh kendaraan udara tak berawak selama serangan pesawat nirawak Rusia paling masif, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Kyiv, Ukraina, 18 Mei 2025. (REUTERS/Stanislav Kozliuk)
Anggota unit sukarelawan pertahanan udara bergerak menembakkan senapan mesin dan senapan serbu untuk menembak jatuh kendaraan udara tak berawak selama serangan pesawat nirawak Rusia paling masif, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Kyiv, Ukraina, 18 Mei 2025. (REUTERS/Stanislav Kozliuk)
Anggota unit sukarelawan pertahanan udara bergerak menembakkan senapan mesin dan senapan serbu untuk menembak jatuh kendaraan udara tak berawak selama serangan pesawat nirawak Rusia paling masif, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Kyiv, Ukraina, 18 Mei 2025. (REUTERS/Stanislav Kozliuk)