NATO Terpecah! PM Negara Ini Jadi 'Tamu Agung' Putin, Sindir Barat
Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Slovakia Robert Fico menjadi tamu agung dari Rusia dalam acara parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah Moskow, Jumat (9/5/2025). Hal ini terjadi saat aliansi pertahanan yang diikuti Slovakia, NATO, sedang memiliki hubungan yang panas dengan Rusia. Dalam keterangannya, Fico mengkritik apa yang ia gambarkan sebagai "Tirai Besi" baru yang diberlakukan oleh negara-negara Barat.
Secara rinci, ia menjabarkan hambatan yang ia hadapi dalam perjalanan ke Moskow karena pembatasan wilayah udara oleh beberapa negara anggota Uni Eropa (UE), menyebutnya sebagai "lelucon kekanak-kanakan".
"Ada keinginan besar untuk membangun Tirai Besi baru dalam berbagai bentuk," kata Fico, menurut transkrip Kremlin yang dikutip Russia Today. "Kami akan melakukan segalanya untuk memastikan bahwa kami (Rusia dan Slovakia) dapat berjabat tangan (meski) melalui tirai ini."
Sebelumnya, kunjungan Fico ke Moskow menuai kecaman dari Brussels, yang sedang berseberangan dengan Rusia akibat perang di Ukraina. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menggambarkan kehadirannya sebagai "sangat disesalkan." Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menyebutnya "tidak terpikirkan" bagi seorang pemimpin UE untuk berdiri di samping Putin pada perayaan kemenangan Soviet atas Nazi Jerman.
Fico menegaskan bahwa kehadirannya di Moskow merupakan isyarat penghormatan bagi para prajurit Soviet yang mengorbankan nyawa mereka untuk mengalahkan fasisme.
"Bagi saya, merupakan kewajiban moral untuk datang ke sini dan mengenang," katanya.
Fico juga menegaskan kembali komitmen Slovakia untuk melestarikan tugu peringatan Soviet. Ia bahkan mengusulkan untuk mendirikan monumen bagi Marsekal Ivan Konev, seorang komandan Soviet yang terlibat dalam pembebasan Cekoslovakia selama perang.
Selain itu, Fico menyatakan skeptisisme tentang sanksi UE terhadap Rusia, dengan alasan bahwa sanksi tersebut lebih merugikan blok tersebut daripada Moskow. Ia menekankan kepentingan Slovakia dalam mempertahankan hubungan pragmatis dengan Rusia, khususnya di sektor energi.
"Pembangkit listrik tenaga nuklir Slovakia tidak kompatibel dengan bahan bakar dari pemasok Barat dan memperingatkan bahwa penghentian impor gas dan minyak Rusia dapat mengganggu infrastruktur energi negara tersebut," tuturnya.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut baik upaya Fico untuk memulihkan hubungan lama antara Rusia dan Slovakia yang secara efektif dibekukan oleh pemerintahan sebelumnya di Bratislava, yang menurutnya secara ketat mengikuti garis kolektif Barat.
"Mereka di UE yang mencoba mencegah Fico menghadiri acara di Moskow"sekali lagi diyakinkan bahwa lebih baik tidak melakukan ini. Namun Anda mencapai tujuan Anda apa pun yang terjadi," paparnya.
(tps/tps)