INTERNASIONAL

Komentar Trump dan Putin soal Paus Leo XIV Pertama dari AS

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
10 May 2025 12:45
Paus Leo XIV memimpin Misa di Kapel Sistina di Vatikan, 9 Mei 2025. (Vatican Media/Simone Risoluti ­Handout via REUTERS)
Foto: Paus Leo XIV memimpin Misa di Kapel Sistina di Vatikan, 9 Mei 2025. (via REUTERS/Simone Risoluti)

Jakarta, CNBC Indonesia - Terpilihnya Paus Leo XIV sebagai Paus pertama asal Amerika Serikat mendapat sambutan dari dua pemimpin dunia, Donald Trump dan Vladimir Putin.

Kardinal Robert Francis Prevost, yang kini bergelar Paus Leo XIV, mencatat sejarah sebagai orang Amerika pertama yang memimpin Gereja Katolik dalam 2.000 tahun.

Ia lahir di Chicago dan menghabiskan sebagian besar pelayanannya sebagai misionaris di Peru sebelum dipercaya memegang jabatan tinggi di Vatikan oleh Paus Fransiskus.

Presiden AS Donald Trump menyatakan kebanggaannya atas penunjukan ini. Melalui platform Truth Social, Trump menyebutnya sebagai kehormatan besar bagi negara dan menyampaikan keinginannya untuk segera bertemu dengan Paus Leo XIV.

"Selamat kepada Kardinal Robert Francis Prevost, yang baru saja diangkat menjadi Paus. Merupakan suatu kehormatan bahwa ia adalah Paus Amerika pertama," tutur Trump dikutip Newsweek.

"Sungguh menggembirakan, dan merupakan Kehormatan Besar bagi Negara kita. Saya berharap dapat bertemu dengan Paus Leo XIV. Ini akan menjadi momen yang sangat berarti!" sambungnya.

Komentar PutinĀ soal Paus Leo XIV

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin juga mengirimkan ucapan selamat resmi kepada Paus Leo XIV. Ia menekankan pentingnya nilai-nilai Kristen sebagai landasan bersama dalam hubungan kedua pihak.

"Saya berharap kesuksesan dalam menjalankan misi agung yang dipercayakan kepada Anda, disertai kesehatan yang baik dan kesejahteraan," kata Putin dalam pesannya.

Putin juga menegaskan keyakinannya akan keberlanjutan dialog konstruktif dan kerja sama antara Rusia dan Vatikan.

Hubungan antara Putin dan Vatikan sebelumnya terjalin erat selama masa kepemimpinan Paus Fransiskus. Keduanya telah bertemu tiga kali, dengan komunikasi terakhir berlangsung melalui sambungan telepon beberapa minggu sebelum Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada awal 2022.

Paus Fransiskus sendiri sering kali menyerukan perdamaian di Ukraina, namun konflik yang terus berkecamuk menyebabkan hubungan tersebut sedikit merenggang.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Profil Robert Francis Prevost, Paus Pertama Amerika Serikat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular