Foto Internasional

Partai Berkuasa Singapura Incar Kemenangan di Pemilu 2025

Reuters, CNBC Indonesia
Sabtu, 03/05/2025 16:45 WIB

Warga mulai memberikan hak suaranya di tempat pemungutan suara selama pemilihan umum di Singapura, Sabtu (3/5/2025).

1/6 Warga memberikan suaranya di tempat pemungutan suara selama pemilihan umum di Singapura, Sabtu (3/5/2025). (REUTERS/Edgar Su)

Warga memberikan suaranya di tempat pemungutan suara selama pemilihan umum di Singapura, Sabtu (3/5/2025). Dalam pemilihan umum yang akan menentukan komposisi parlemen beranggotakan 97 orang. (REUTERS/Edgar Su)

2/6 Warga memberikan suaranya di tempat pemungutan suara selama pemilihan umum di Singapura, Sabtu (3/5/2025). (REUTERS/Edgar Su)

Mengutip Reuters, Partai Aksi Rakyat (PAP) yang berkuasa bertujuan untuk memperluas kekuasaannya yang telah berlangsung sejak kemerdekaan pada tahun 1965. (REUTERS/Edgar Su)

3/6 Warga memberikan suaranya di tempat pemungutan suara selama pemilihan umum di Singapura, Sabtu (3/5/2025). (REUTERS/Edgar Su)

Dari 6 juta penduduk Singapura, 2,76 juta memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam siklus pemilu setiap lima tahun sekali. (REUTERS/Edgar Su)

4/6 Warga memberikan suaranya di tempat pemungutan suara selama pemilihan umum di Singapura, Sabtu (3/5/2025). (REUTERS/Edgar Su)

Pemilu merupakan hal wajib bagi semua warga Singapura yang telah memenuhi syarat. Rata-rata tingkat partisipasi warga dalam pemilu Singapura sejak tahun 2001 telah mencapai 94,2%, menurut data resmi.  (REUTERS/Edgar Su)

5/6 Warga memberikan suaranya di tempat pemungutan suara selama pemilihan umum di Singapura, Sabtu (3/5/2025). (REUTERS/Edgar Su)

Sebanyak 211 kandidat dari 11 partai politik ikut serta dalam pemilu Singapura kali ini. (REUTERS/Edgar Su)

6/6 Warga memberikan suaranya di tempat pemungutan suara selama pemilihan umum di Singapura, Sabtu (3/5/2025). (REUTERS/Edgar Su)

Pemilu akan menentukan kursi di 33 daerah pemilihan, 17 di antaranya adalah daerah pemilihan perwakilan kelompok beranggota banyak (GRC) dan 15 daerah pemilihan beranggota tunggal (SMC). (REUTERS/Edgar Su)