
Video: Tarif Trump Ancam Sawit RI, Bos PTPN Punya Cara Menghadapinya?
Jakarta, CNBC Indonesia- Sektor sawit menjadi salah satu sektor yang terdampak kenaikan tarif impor AS sebesar 32% terhadap produk Indonesia.
Sebagai produsen minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) terbesar didunia, sekitar 30 juta ton produksi CPO RI ditujukan untuk ekspor termasuk Amerika Serikat. Saat terjadi kenaikan tarif impor AS maka permintaan akan menurun sehingga mengancam kinerja ekspor CPO RI.
Di tengah kekhawatiran terhadap ancaman perang dagang bagi sektor sawit, Direktur Utama Perkebunan Nusantara III, Mohammad Abdul Ghani masih optimistis terhadap daya saing minyak sawit di pasar minyak nabati global.
Minyak sawit memiliki keunggulan yang sulit disaingi oleh minyak nabati lain terutama dari segi tingkat produksi. Selain itu pasar AS yang hanya 6% dari ekspor RI bisa diatasi dengan memperluas pasar ekspor lain sekaligus mengatasi berbagai tuntutan pasar terkait isu deforestasi.
Seperti apa dampak dan upaya PTPN menghadapi risiko perang dagang AS ke sektor sawit? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Direktur Utama Perkebunan Nusantara III, Mohammad Abdul Ghani dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Jum'at, 02/05/2025)

-
1.
-
2.
-
3.