FOTO

Potret Polisi Pukul Mundur Aksi May Day di DPR

(CNBC Indonesia/Muhammad Sabki), CNBC Indonesia
Kamis, 01/05/2025 19:15 WIB

Petugas kepolisian membubarkan aksi massa demo May Day dengan water canon di depan Gedung DPR, Jakarta

1/6 Petugas kepolisian membubarkan aksi massa demo May Day dengan water canon di depan Gedung DPR, Jakarta, (1/5/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Petugas kepolisian membubarkan aksi massa demo May Day dengan water canon di depan Gedung DPR, Jakarta, (1/5/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

2/6 Petugas kepolisian membubarkan aksi massa demo May Day dengan water canon di depan Gedung DPR, Jakarta, (1/5/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Pantauan lokasi lapangan kepolisian membubarkan paksa massa di sekitar pukul 17.15 WIB dengan menggunakan water cannon dan mobil barikade. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

3/6 Petugas kepolisian membubarkan aksi massa demo May Day dengan water canon di depan Gedung DPR, Jakarta, (1/5/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Pembubaran dilakukan saat sejumlah aksi massa yang mulai melakukan aksi lempar dan petasan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

4/6 Petugas kepolisian membubarkan aksi massa demo May Day dengan water canon di depan Gedung DPR, Jakarta, (1/5/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Massa aksi yang berada di sisi timur dari depan gerbang DPR sudah mulai bergerak untuk membubarkan diri pada aksi tersebut. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

5/6 Petugas kepolisian membubarkan aksi massa demo May Day dengan water canon di depan Gedung DPR, Jakarta, (1/5/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Massa masih melakukan pertahanan saat dipukul mundur oleh pihak kepolisian hingga akhirnya berangsur mundur dan perlahan perlawanan mereda. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

6/6 Petugas kepolisian membubarkan aksi massa demo May Day dengan water canon di depan Gedung DPR, Jakarta, (1/5/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Seperti diketahui Aksi May Day 2025 ini akan membawa tema besar “Kapitalisme, Oligarki, dan Militerisme Musuh Kelas Pekerja”. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)