RI Masih Jadi Negara Tujuan Investasi, Ini Buktinya!

dpu, CNBC Indonesia
25 April 2025 12:33
JIIPE
Foto: dok Penandatanganan serah terima lahan Golden Elephant di JIIPE, Gresik (25/4)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kawasan industri terintegrasi Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) mencatatkan momen penting dengan dilakukannya prosesi serah terima lahan industri kepada Golden Elephant (GESC), perusahaan kimia terkemuka asal Tiongkok.

Hal ini ditandai dengan langkah awal berupa pembangunan pabrik bahan kimia ramah lingkungan milik GESC di atas lahan seluas lebih dari 20 hektare di kawasan industri JIIPE, Gresik, Jawa Timur.

Chairman Golden Elephant Lei Lin menyampaikan investasi ini memiliki makna strategis lebih besar karena lokasi di JIIPE merupakan ekspansi internasional pertama GESC di luar Tiongkok.

Menurut dia, ini menjadikan Indonesia sebagai pusat regional baru bagi pengembangan bisnis di Asia. Golden Elephant akan membangun fasilitas produksi bahan kimia berbasis teknologi tinggi ramah lingkungan untuk mendukung kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

"Kami telah melalui perjalanan panjang, termasuk hampir membangun di Rusia dua tahun lalu. Namun, seusai pencarian mendalam, kami bersyukur bisa menemukan lokasi tepat di JIIPE. Kawasan ini memiliki budaya amat sangat baik serta lokasi strategis, menjadikannya tempat ideal untuk ekspansi pertama kami di luar negeri," ungkap Lei, saat seremoni serah terima, di Gresik, Jatim, Jumat (25/4/2025).

Dia melanjutkan dengan nilai investasi 4,2 miliar yuan atau sekitar US$600 juta, GESC akan mengembangkan proyek dalam dua tahap. Tahap pertama senilai 1,24 miliar yuan yakni mencakup pembangunan fasilitas produksi melamin 120.000 ton/tahun, asam nitrat 150.000 ton/tahun, dan amonium nitrat 200.000 ton/tahun.

Tahap kedua dengan nilai 3,06 miliar yuan akan memanfaatkan potensi gas alam Indonesia untuk membangun pabrik amonia sintetis dan urea berkapasitas besar, membentuk rantai nilai tertutup dari gas alam hingga produk hilir kimia strategis.

"Kami telah berdiskusi panjang dengan Pemerintah Provinsi Sichuan dan mitra strategis seperti ICBC Bank. Akhirnya kami memilih JIIPE karena kawasan ini menawarkan integrasi antara industri dan pelabuhan laut dalam, infrastruktur kelas dunia, serta dukungan dari pemerintah dan pengelola kawasan. Ini bukan hanya proyek bisnis, ini ialah mimpi yang menjadi kenyataan," tambah beliau.

Pada kesempatan yang sama, Bambang Soetiono, Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), pengelola kawasan JIIPE, menyampaikan komitmen penuh dalam mendukung realisasi investasi Golden Elephant.

"Kami menyambut Golden Elephant sebagai tenant global yang menentukan pilihan lokasi investasi internasional pertamanya di JIIPE. Ini adalah validasi kuat atas posisi JIIPE sebagai kawasan industri paling siap dan kompetitif di kawasan khususnya menyambut era transisi energi dan industrialisasi hijau," ujar Bambang.

Menurut dia, kehadiran Golden Elephant ini melengkapi ekosistem tenant berskala internasional di JIIPE yang sebelumnya diisi oleh PT Freeport Indonesia (tembaga), Hailiang (copper foil), serta Xinyi Glass (kaca industri).

"Dengan sinergi yang terbangun antar tenant, JIIPE membentuk rantai pasok hilirisasi logam, kimia, dan energi baru terintegrasi, sehingga menjadikan kawasan ini sebagai episentrum pertumbuhan industri yang berbasis nilai tambah di Indonesia," kata Bambang.

Dia menambahkan dengan dukungan status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), pelabuhan laut dalam sepanjang 6.200 meter, serta utilitas industri berskala besar, JIIPE kembali membuktikan perannya sebagai destinasi utama bagi investasi asing langsung (FDI) di sektor-sektor strategis Indonesia.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Terjadi Kebakaran, Smelter Tembaga Freeport Masih Berhenti

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular