FOTO

Penampakan Pasar Obat Pramuka Sepi Ditinggal Pembeli-Penjualan Anjlok

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Rabu, 16/04/2025 17:15 WIB

Kenaikan dolar AS dan daya beli lesu jadi penyebab omzet penjualan obat & alkes di Pasar Pramuka menurun.

1/5 Penampakan terbaru Pasar Pramuka, Selasa (15/4/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)

Asosiasi pedagang obat-obatan dan alat kesehatan (alkes) Pasar Pramuka, Jakarta Pusat buka-bukaan soal kondisi para pedagang terkini. Terutama di tengah kenaikan dolar Amerika Serikat (AS) dan perang tarif AS-China. Belum lagi tekanan akibat munculnya marketplace. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)

2/5 Penampakan terbaru Pasar Pramuka, Selasa (15/4/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)

"Kalau dilihat sekilas memang ramai, tapi sejatinya pedagang sedih karena sebenarnya sepi, penjualan turun drastis," kata Sekjen Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka Yoyon  kepada CNBC Indonesia, Selasa (15/4). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)

3/5 Penampakan terbaru Pasar Pramuka, Selasa (15/4/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)

"Kalau dibilang penjualan turun drastis, kami belum bisa pastikan, tetapi jika dikisar bisa mencapai 70%. Pedagang dulu bisa bawa pulang Rp 10 juta, sekarang boro-boro segitu, paling Rp 3 juta," ungkap Yoyon. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)

4/5 Penampakan terbaru Pasar Pramuka, Selasa (15/4/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)

Terkait dampak dari banyaknya penjualan obat di marketplace, pihaknya mengatakan benar dan membuat penjual obat di pasar terdampak. Tetapi dia tetap mengatakan sumber masalah berasal dari daya beli masyarakat yang lesu. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)

5/5 Penampakan terbaru Pasar Pramuka, Selasa (15/4/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)

Selain itu, pihaknya juga mengatakan dampak dari kenaikan dolar Amerika Serikat (AS) juga terasa ke pedagang obat dan alkes. Namun dampak tersebut bersifat tidak langsung. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)