
Dua Rudal Balistik Rusia Hantam Kota Sumy Ukraina 32 Orang Tewas
Dua rudal balistik menghantam jantung kota sekitar pukul 10:15 pagi saat orang-orang berkumpul untuk merayakan Minggu Palma.

Kerusakan di pusat kota setelah serangan rudal Rusia yang menewaskan sedikitnya 32 warga sipil di Sumy, Ukraina, Minggu (13/4/2025). Melansir Associated Press, para pejabat mengatakan dua rudal balistik menghantam jantung kota sekitar pukul 10:15 pagi saat orang-orang berkumpul untuk merayakan Minggu Palma. (AP Photo)

Gambar yang diunggah dari tempat kejadian di saluran resmi menunjukkan deretan kantong mayat hitam tergeletak di sisi jalan, sementara lebih banyak mayat terlihat terbungkus selimut aluminium foil di antara puing-puing. (Ukrainian Emergency Service via AP)

Tampilan gambar juga menunjukkan petugas pemadam kebakaran saat mereka berjuang memadamkan serpihan mobil yang terbakar di antara puing-puing bangunan yang rusak. (Ukrainian Emergency Service via AP)

“Pada Minggu Palma yang cerah ini, masyarakat kita telah mengalami tragedi yang mengerikan,” kata penjabat Wali Kota Artem Kobzar dalam sebuah pernyataan di media sosial. “Sayangnya, kami sudah mengetahui lebih dari 20 kematian.” (Ukrainian Parliament Commissioner for Human Rights Press Service via AP)

Setidaknya 32 orang tewas akibat serangan itu, termasuk dua anak-anak, kata Layanan Darurat Negara Ukraina dalam sebuah pernyataan. Sebanyak 84 orang lainnya terluka, termasuk 10 anak-anak, katanya. (Ukrainian Emergency Service via AP)

Serangan terhadap Sumy adalah serangan skala besar kedua yang merenggut nyawa warga sipil hanya dalam waktu seminggu, menyusul serangan rudal mematikan di kampung halaman Zelenskyy, Kryvyi Rih, pada 4 April yang menewaskan sekitar 20 orang, termasuk sembilan anak-anak. (Russian Defense Ministry Press Service via AP)

Serangan itu terjadi sehari setelah diplomat senior Rusia dan Ukraina saling menuduh melanggar kesepakatan sementara yang ditengahi AS untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi, yang menggarisbawahi tantangan dalam negosiasi untuk mengakhiri perang selama 3 tahun. (AP Photo)