
Tiru Kesuksesan Shenzhen, KEK Industropolis Batang Diresmikan

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Jawa Tengah. Prabowo berharap KEK Industropolis Batang di Jawa Tengah bisa meniru kesuksesan Shenzhen kota di China yang berkembang pesat sebagai pusat teknologi dan ekonomi.
"Alhamdulillah hari ini kita bisa meresmikan KEK Industropolis Batang, saya kira sangat baik perencanaannya, visinya, dan pelaksanaannya. Kita lihat makin terwujud rencana-rencana besar, sudah ada 20 perusahaan, tujuh sudah konstruksi, 13 sedang dalam perencanaan, ini luar biasa," ungkap Prabowo dikutip Jumat (21/3/2025).
Dia juga menambahkan bahwa KEK ini luar biasa dan optimis karena KEK ini merupakan satu dari 80 KEK yang berencana dibangun. Senada dengan Presiden, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Tim Percepatan Pengembangan KIT Batang menyebutkan kehadiran KEK ini sangat strategis bagi Indonesia.
Bukan hanya karena lokasinya di tengah Tol Trans-Jawa, namun karena ekosistemnya yang terintegrasi mulai dari manufaktur, logistik, komersial, residensial, hingga pariwisata. Sehingga tidak heran, KEK Industropolis Batang menjadi satu-satunya KEK yang memiliki tiga status KEK sekaligus, yaitu industri dan pengolahan, logistik dan distribusi, serta pariwisata. KEK ini juga merupakan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di Indonesia.
"KEK ini 4.300 hektare dan kalau boleh dikatakan di KEK BUMN terbesar, di tengah KEK swasta lain. Ini murni BUMN dan ini adalah kawasan terintegrasi, mulai dari perdagangan dengan ekosistemnya, manufaktur, logistik, komersial, residensial, dan pariwisata. Alasan pemilihan ini adalah urun rembuk semua Kementerian dan Lembaga," jelas Airlangga.
KITB ditargetkan bisa meraup investasi Rp 758 triliun dalam lima tahun ke depan. Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan mengaku target tersebut tidak mudah namun tetap optimis pasalnya dengan status KEK, KITB akan mendapatkan banyak keringanan, dari relaksasi pajak, insentif tertentu, hingga bahan baku yang lebih mudah.
"Dalam dua tahun saya bisa mengumpulkan Rp 17,8 triliun, artinya per tahun rata-rata Rp 8 triliun hingga Rp 10 triliun, dan bisa menciptakan 7.000 tenaga kerja, jadi asumsi kami setiap tahun bisa menciptakan 5.000-10.000 tenaga kerja dan investasi Rp 8 triliun hingga Rp 10 triliun. Setelah advance dengan KEK, harus lompat dua kali," jelas Ngurah.
Untuk diketahui, KITB memiliki luas 4.300 hektare dan sudah beroperasi sejak 26 Juli 2024. Perusahaan ini merupakan anak usaha dari holding perseroan Danareksa. Adapun total investasi yang sudah diterima mencapai Rp 17,95 triliun dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Belanda, Korea Selatan, Chili, Jepang, Taiwan, dan China.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]