RI Kembali Deflasi di Februari 2025, Ini Ternyata Penyebabnya!

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
Senin, 03/03/2025 11:22 WIB
Foto: Warga melakukan pengisian listrik prabayar di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Rabu (14/9/2022). Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa pihaknya tidak ada rencana menghilangkan atau menghapus penggunaan daya listrik 450 Volt Amphere (VA) yang kemudian dinaikkan dayanya menjadi 900 VA. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia-Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Februari 2025 mencetak deflasi 0,48% secara bulanan (month to month/mtm).

Demikianlah disampaikan Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin (3/3/2025). Penyebab deflasi adalah tarif diskon listrik dengan andil 0,67%


"Komoditas utama penyebab deflasi Februari adalah diskon tarif listrik, daging ayam ras, cabai merah, tomat dan telur ayam ras," kata Amalia.

Deflasi ini melanjutkan situasi Januari 2025, namun tidak lebih dalam. Jika melihat data lima tahun terakhir, tingkat inflasi Februari lebih rendah dibandingkan Januari 2021-2023. Sedangkan Februari 2024, inflasinya lebih tinggi dibandingkan Januari.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 institusi memperkirakan IHK diproyeksi akan turun atau mengalami deflasi secara bulanan (month to month/mtm) sebesar 0,04% pada Februari 2025. Sementara secara tahunan (year on year/yoy), inflasi diproyeksi akan berada pada angka 0,64%.

Sebagai catatan, IHK Januari 2025 tercatat deflasi 0,76% (% mtm) dan secara tahunan tercatat inflasi 0,76%.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BPS Catat RI Alami Deflasi 0,37% (mtm) di Mei 2025