Mobil China Merek Baru Ramai-Ramai Masuk RI, Ini Respons "Pemain Lama"
Jakarta, CNBC Indonesia - Mobil-mobil China semakin banyak yang berekspansi ke pasar otomotif Indonesia. Sebelum ekspansi besar-besaran di dua tahun terakhir, sudah ada beberapa mobil China yang sudah lebih dulu masuk ke RI, seperti Wuling dan DFSK.
Nama kedua sudah masuk ke pasar otomotif RI sejak tahun 2017 silam, sayangnya penjualannya masih puluhan unit setiap bulannya. Namun perusahaan mengklaim tetap bertahan dalam persaingan di otomotif nasional, termasuk menghadapi persaingan keras melawan brand China lain.
"Kita sama-sama Tiongkok bersaing secara wajar, (Meskipun lawan jor-joran) Kita masih eksis, 7x IIMS eksis di sini, strategi tetap di market Indonesia," kata Head of Sales and Marketing at PT Sokonindo Automobile Doni Putra Okten (DFSK) saat ditemui di ajang IIMS 2025, Rabu (19/2/2025).
Salah satu cara perusahaan untuk bertahan misalnya masuk di segmen segmen entry level yakni dengan merilis Seres E1. Mobil ini bersaing dengan mobil lain seperti Wuling Air ev. Namun perusahaan mengklaim bisa tetap bersaing.
"Kita percaya diri misalnya punya ban ring 13, di pasaran ngga perlu inden bisa pake ban 13 yang setipe," sebut Doni.
Persaingan mobil China memang makin ketat belakangan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), beberapa merk mampu bersaing dengan menjual ribuan unit.
"Data ritel bisa cek di Gaikindo, itu riil Kita ngga pernah ngasih data yang berbeda," ujarnya.
Dalam setahun terakhir, beberapa merek mobil China berdatangan masuk ke Indonesia. Di antaranya BYD, Chery, Aion, serta Neta.
(dce)