Prabowo Hemat Besar-besaran, Sri Mulyani Ungkap Nasib Ekonomi RI

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Jumat, 14/02/2025 10:56 WIB
Foto: (CNBC Indonesia/Zahwa Madjid)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto resmi menerbitkan Instruksi Presiden atau Inpres Nomor 1 Tahun 2025 yang berisi tentang efisiensi belanja negara dalam pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025. Total belanja yang ia perintahkan untuk dipotong dari anggaran pemerintah pusat dan daerah itu senilai Rp 306,69 triliun.

Lantas apakah hal ini berdampak besar ke ekonomi Indonesia?

"Untuk langkah saat ini itu kan tidak dilakukan pengurangan total belanja negara jadi yang ada adalah di refocusing sehingga dampak secara agregat ke perekonomian tentu tergantung masing-masing," beber Menteri Keuangan Sri Mulyani di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Jumat (14/2/2025).


"Kalau alokasi ke aktivitas yang timbulkan multiplier effect (efek berganda) yang sama atau lebih besar dampak ke ekonominya lebih baik, jadi kita lihat dari sisi langkah-langkah ini," imbuhnya.

Sri Mulyani menegaskan dia akan terus memonitor dampak dari pengurangan atau efisiensi anggaran Kementerian/Lembaga. Yang paling penting dari pemangkasan anggaran tersebut adalah pelayanan publik dan birokrasi jangan sampai terganggu.

"Tapi tentu kami terus lakukan monitoring dari langkah-langkah ini tentu dari kecepatan untuk melakukan belanja selanjutnya. Tapi spirit bangun efisiensi dari birokrasi itu akan tetap dipertahankan karena itu penting bagi penyelenggaraan birokrasi yang baik dan efisien," jelasnya.


(wur/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: DJP Tegaskan Pemungutan PPH di E-Commerce Bukan Pajak Baru