Stok Motor Listrik Numpuk, Warga RI Ogah Beli Gara-Gara Ini

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Minggu, 09/02/2025 21:30 WIB
Foto: Penjualan motor listrik di awal tahun cukup tersendat imbas tidak adanya subsidi Rp 7 juta dari pemerintah. Pantauan CNBC Indonesia di dua diler motor listrik wilayah Jakarta Selatan pada Senin (13/1/2024) minim pengunjung yang datang. (Dok. Istimewa)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ribuan unit motor listrik menumpuk di tingkat produsen. Penyebabnya karena banyak masyarakat yang menghentikan pembelian.

Ketua Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) Budi Setyadi mengatakan masyarakat masih menghentikan pembelian motor listrik karena menunggu keputusan pemerintah melanjutkan pemberian subsidi pada kendaraan atau tidak. Kuota subsidi itu sebelumnya telah habis sejak tahun lalu.

"Cukup banyak lah intinya, karena masyarakat pada stop buying untuk menunggu insentif subsidi," kata Budi saat ditemui di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (3/2/2025).


Masyarakat, dia mengatakan masih mengandalkan pembelian berdasarkan subsidi dari pemerintah. Ini dikarenakan daya beli masyarakat yang memang masih menurun.

Sebelumnya, AISMOLI dan pemerintah telah melakukan rapat untuk keberlanjutan pemberian insentif untuk motor listrik. Rapat tersebut dilakukan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta.

Namun belum ada keputusan akhir dari rapat. Alasannya karena masih diiringi revisi Perpres Nomor 55 Tahun 2019 soal Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan, dan Pariwisata Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan subsidi senilai Rp 7 juta masih akan dilanjutkan. Namun mereka masih menunggu peraturan menteri keuangan terkait kuota penerima dan pemberlakuannya.

"Kan kita masih pakai yang Rp 7 juta itu, yang roda dua. Jadi kita harapkan nanti kalau misalnya pun ada aturan yang baru PMK itu, masih tetap mengacu kepada Perpres," sebut Rudy.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Penjualan Motor Listrik 2025 Ambruk 80%, Bikin Prihatin