Nikel Cs Nyata Bikin Setoran ke Negara Naik, Ini Bukti Terbarunya
Jakarta, CNBC Indonesia - Kontribusi sektor mineral dan batu bara (minerba) terhadap penerimaan negara bukan pajak (PNBP) telah mendominasi dalam waktu tiga tahun belakangan ini. Terutama dari sektor minyak dan gas bumi (migas).
Menteri ESDM, Bahli Lahadalia memaparkan PNBP dari sektor minerba sejak tahun 2022 hingga 2024 selalu lebih besar dibandingkan migas. Pada 2022 misalnya, minerba menyumbang Rp 180,4 triliun, sementara migas Rp 148,5 triliun.
Kondisi tersebut terus berlanjut pada 2023 dengan kontribusi minerba mencapai Rp 172,1 triliun, sedangkan migas Rp 117 triliun. Adapun, hingga 2024, sektor minerba masih mendominasi dengan capaian Rp 140,5 triliun, lebih tinggi dari migas yang tercatat hanya Rp 110,9 triliun.
Meski demikian, Bahlil mengakui PNBP sektor ESDM tahun 2024 mengalami penurunan dibandingkan puncaknya di 2022 yang mencapai Rp 348,6 triliun. Terdiri dari Migas sebesar 148,5 triliun, Minerba 180,4 triliun, EBTKE Rp 2,3 triliun, dan lainnya Rp 17,4 triliun.
Sementara PNBP sektor ESDM pada 2024 sebesar Rp 269,6 triliun. Terdiri dari Migas sebesar Rp 110,9 triliun, Minerba Rp 140,5 triliun, EBTKE Rp 2,8 triliun, dan lain nya RP 15,4 triliun. Kondisi penurunan ini terjadi akibat turunnya harga komoditas tersebut di pasar global.
"Ini harga global lagi turun. Tapi kita bersyukur, sekalipun harga global komoditas khusus mineral batubara lagi turun tapi target kita PNBP dari sektor ini Masih bisa tumbuh yang targetnya Rp 113 triliun dari target Menjadi Rp 140,5 triliun," kata Bahlil dalam Konferensi per, dikutip Kamis (6/2/2025).
Selain itu, Bahlil juga menyinggung kontribusi Kementerian ESDM terhadap total pendapatan negara. Setidaknya, Kementerian ESDM berhasil menyumbangkan Rp269,6 triliun atau 115 persen dari target yang ditetapkan dalam APBN 2024.
"Jadi kalau ditanya apa sih kerjaan Kementerian ESDM, kami kasih dari total pendapatan negara berapa ribu triliun itu? Dari Kementerian ESDM Rp 269,6 triliun atau target melebihi sebesar 115 persen dari target 2024 dalam APBN. Jadi alhamdulillah naik," ujarnya.
(pgr/pgr)