Tok! Bahlil Sebut Industri Orientasi Ekspor Tak Dapat Harga Gas Murah

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
03 February 2025 12:57
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia memberikan pemaparan dalam Konfrensi Pers Kinerja Sektor ESDM. (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Foto: Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia memberikan pemaparan dalam Konfrensi Pers Kinerja Sektor ESDM. (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa industri dengan produk berorientasikan pada ekspor tidak akan mendapatkan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT).

Bahlil menyebut, pemerintah menetapkan harga gas "murah" untuk industri ini maksimal sebesar US$ 6,8 per MMBTU, sementara harga gas untuk sektor ketenagalistrikan maksimal US$ 7 per MMBTU.

"Untuk 2025 harga HGBT sudah diputuskan dalam Ratas (Rapat Kabinet Terbatas). Tren harga dunia lagi naik, maka harga untuk listrik itu maksimal US$ 7 per MMBTU. Sementara harga HGBT untuk bahan baku industri maksimal US$ 6,8 per MMBTU, tapi tidak berlaku untuk bahan baku untuk ekspor. Contoh Pupuk Kaltim dia kelola pupuk tapi orientasi ekspor, itu kita gak kasih HGBT," jelas Bahlil dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (03/02/2025).

Dia menjelaskan, kebijakan ini diambil karena HGBT berdampak pada potensi penerimaan negara yang hilang dari pengurangan penerimaan negara di hulu minyak dan gas bumi (migas). Namun, pemerintah berharap ini bisa mendorong nilai tambah industri.

"Karena HGBT itu, karena ada pendapatan negara yang harus diterima tapi tidak dipungut dalam rangka menciptakan nilai tambah," ujarnya.

Bahlil menyebut, total potensi penerimaan negara yang hilang dari hulu migas karena kebijakan HGBT selama 2020-2024 ini mencapai Rp 87 triliun.

"Jadi HGBT itu bukan berarti negara gak kasih duit, itu ada potensi (pendapatan negara) yang gak dipungut," tandasnya.

Perlu diketahui, selama ini ada tujuh sektor industri yang menerima HGBT yaitu industri industri keramik, pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, kaca, dan sarung tangan karet. HGBT sebelumnya dipatok maksimal US$ 6 per MMBTU.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gas Murah Industri, Bahlil: Jangan Sampai Negara Gak Dapat Pendapatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular