Para Menteri Ekonomi Prabowo Waspadai Sederet Ancaman Ini, Simak!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Jumat, 31/01/2025 11:46 WIB
Foto: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers Paket Stimulus Ekonomi untuk Kesejahteraan. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman))

Jakarta, CNBC Indonesia-Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mencermati situasi global yang masih penuh ketidakpastian. Ada sejumlah risiko yang dimungkinkan memberikan pengaruh negatif terhadap perekonomian nasional.

Hal ini disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto usai High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM TPIP) pada Jumat, (31/1/2025).


Hadir dalam pertemuan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Menko bidang Pangan Zulkifli Hasan, dan Menteri dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.

"Saat ini dinamika global masih menjadi faktor yang turut pengaruhi perkembangan ekonomi ke depan," jelasnya

Foto: Konferensi Pers Hasil High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM TPIP) pada Jumat, (31/1/2025). (CNBC Indonesia/Mentari Puspadini)

Ekonomi global diperkirakan masih lemah, yaitu 3,2% pada 2025. Hal ini turut dipengaruhi beberapa faktor.

"Sejumlah risiko masih kita hadapi seperti volatilitas harga komoditas tingkat suku bunga tinggi dan tentunya kebijakan perdagangan dari pemerintahan AS yang sering kita sebut trump 2.0 serta kerentanan pangan energi dan perubahan iklim," papar Airlangga.

Indonesia sendiri, kata Airlangga masih mampu untuk tumbuh kuat di sekitar 5%. Bahkan kini Indonesia sudah berada pada peringkat 8, lebih tinggi dari Italia dan Prancis. Inflasi juga terjaga rendah pada level 1,57%. "Tentu Indonesia harus jaga tetap pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.


(arj/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekonom Kaget Dengan Data PDB, Sri Mulyani Tegaskan Percaya BPS