Internasional

Ramai Ratusan CEO Global Resign dari Pekerjaannya, Kenapa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
31 January 2025 10:20
Ilustrasi
Foto: Hunters Race via Unsplash

Jakarta, CNBC Indonesia - Ratusan kepala eksekutif perusahaan atau CEO global dilaporkan meninggalkan pekerjaan mereka tahun lalu. Fenomena ini tercatat oleh firma penasihat kepemimpinan Russell Reynolds Associates.

Melansir Reuters pada Jumat (31/1/2025), sekitar 202 CEO meninggalkan jabatan mereka pada 2024, melampaui rata-rata enam tahun sebanyak 186 dan peningkatan 13% dari tahun sebelumnya.

Di antara sektor-sektor tersebut, teknologi paling menonjol dengan 40 CEO yang meninggalkan pekerjaan mereka, 50% lebih banyak pergantian daripada rata-rata enam tahun.

Menurut Russell Reynolds dalam rilis laporannya, dikutip Jumat (31/1/2025), kepergian para CEO didorong oleh pengawasan ketat dari investor dan tekanan untuk mengikuti perubahan.

Margot McShane, salah satu pimpinan dewan global dan praktik CEO Russell Reynolds, mengatakan selama pencarian CEO, perusahaan kini semakin banyak meminta eksekutif yang dapat melaksanakan rencana mereka untuk berubah, tetapi sering kali tidak memiliki kejelasan tentang cara mewujudkannya.

"Menjadi CEO makin sulit, karena Anda harus menjelajahi wilayah yang belum dipetakan," kata McShane.

Beberapa tekanan ini khususnya tinggi di bidang teknologi, karena sektor ini mengalami perubahan besar karena perkembangan seperti AI generatif.

Investor telah memainkan peran utama. Mereka menyingkirkan 27 CEO tahun lalu, hampir tiga kali lipat jumlahnya pada 2020, kata perusahaan itu, mengutip data Barclays.

Hampir seperempat dari kepergian CEO pada tahun 2024 disebabkan oleh proses suksesi yang direncanakan, yang merupakan rekor lainnya.

"Dewan direksi melihat ke depan, mempersiapkan bakat internal," kata Helle Bank Jorgensen, pendiri firma penasihat perusahaan Competent Boards.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular