Startup China Siap Kirim Robot AI ke Bulan di 2028

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
28 January 2025 21:38
Pada hari ke-19 misi Artemis I (4/12/2022), sebuah kamera yang dipasang di pesawat ruang angkasa Orion menangkap Bulan tepat dalam bingkai saat Orion bersiap untuk terbang lintas kembali pada 5 Desember, ketika melewati kira-kira 79 mil di atas permukaan bulan. (Flickr/NASA Johnson)
Foto: Pada hari ke-19 misi Artemis I (4/12/2022), sebuah kamera yang dipasang di pesawat ruang angkasa Orion menangkap Bulan tepat dalam bingkai saat Orion bersiap untuk terbang lintas kembali pada 5 Desember, ketika melewati kira-kira 79 mil di atas permukaan bulan. (Flickr/NASA Johnson)

Jakarta, CNBC Indonesia - Star Vision, perusahaan rintisan kedirgantaraan yang didirikan di Hangzhou, provinsi Zhejiang China sejak tiga tahun lalu, akan menyumbangkan robot eksplorasi untuk misi ke bulan yang dinamakan Chang'e-8 Tiongkok. Rencananya misi ini akan digelar pada tahun 2028.

Dilansir dari situs otoritas Hangzhou seperti dikutip dari China Daily, Selasa (28/1/2025), Star Vision akan berkolaborasi dengan Universitas Zhejiang yang berpusat di Hangzhou dan Middle East Technical University yang berpusat di Ankara dalam misi ini. Kantor Administrasi Luar Angkasa Nasional Tiongkok sudah menyetujui proposal dari kerjasama tersebut.

CTO Star Vision Wang Chunhui menyebut proyek ini menggabungkan kekuatan di tiga domain. Star Vision berfokus pada kecerdasan buatan dalam eksplorasi luar angkasa, Middle East Technical University menghadirkan keahlian teknik kedirgantaraan, dan Universitas Zhejiang menyumbangkan pencitraan optik canggih dan teknologi satelit kecil.

Fitur menonjol misi ini adalah penggunaan AI yang memungkinkan robot beroperasi secara independen di lingkungan bulan yang menantang.

Dokter Sun Shujian dari Sekolah Aeronautika dan Astronautika Universitas Zhejiang mencatat rintangan dalam hal teknis. Jarak rata-rata bulan 380.000 kilometer dari Bumi, sehingga berpotensi akan terjadi penundaan komunikasi di dekat kutub selatan bulan.

Namun robot ini dirancang untuk bekerja sebagai tim yang kohesif, robot akan berbagi data dan tugas melalui jaringan yang andal dengan wahana pendarat, yang memungkinkan mereka mencapai tujuan kompleks yang tidak dapat dicapai oleh unit yang terisolasi.

Saat ini dalam tahap desain terperinci, proyek akan beralih ke pengembangan sistem penuh berikutnya, dengan prototipe yang dijadwalkan akan dalam tersedia pada Agustus 2027.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Bagi-Bagi BLT ke Warga, 1 Orang Dapat Rp1,3 sampai Rp 1,7 Juta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular