Internasional

Bridgestone Tutup Pabrik dan PHK Karyawan

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
27 January 2025 07:15
FILE - In this Thursday, Feb. 19, 2009, file photo, women walk past a Bridgestone sign in Tokyo. General Motors announced Thursday, April 20, 2017, that it will stop doing business in Venezuela after authorities took control of its only factory there. Bridgestone announced in May 2016 that it would sell its business in Venezuela after six decades in the country as a result of runaway inflation and strict currency controls. The company sold its Venezuela assets to Grupo Corimon, a local industrial company. (AP Photo/Shizuo Kambayashi, File)
Foto: Bridgestone (AP/Shizuo Kambayashi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis keuangan perusahaan yang menyebabkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih terjadi di sejumlah industri. Produsen ban asal Jepang, Bridgestone Corp., berencana untuk menutup pabriknya di Lanklaar, Belgia sekitar semester pertama 2025 mendatang akibat masalah profitabilitas.

Melansir dari media Jepang Nippon, penutupan pabrik di negara tersebut adalah bagian dari upaya Bridgestone untuk merestrukturisasi operasinya di Eropa yang tengah menghadapi masalah profitabilitas.

Perusahaan mengaku bahwa pihaknya telah menginformasikan rencana penutupan pabrik yang dijalankan oleh anak perusahaan Bridgestone, Bandag Europe NV tersebut kepada 111 karyawan.

"Bridgestone berencana untuk memberi mereka dukungan yang diperlukan setelah keputusan resmi untuk menutup pabrik tersebut dibuat," tulis laporan Nippon, dikutip Senin (27/1/2025).

Sementara itu, media Belgia VRT NWS melaporkan bahwa perusahaan bidang produksi ban bus dan truk ini mengambil langkah penutupan pabrik akibat biaya produksi yang tinggi dan penjualan menurun.

Manajemen perusahaan mengklaim bahwa saat ini permintaan suku cadang ban bus dan truk kepada pihaknya menurun lebih dari sepertiganya di Eropa, terutama akibat banyaknya impor produk yang lebih murah dari Asia Timur.

"Hal ini mengakibatkan kelebihan kapasitas produksi secara signifikan dan meningkatnya biaya produksi yang tidak kompetitif, yang semakin meningkat karena tingginya harga energi dan inflasi," tulis Badag dalam keterangannya.

"Perusahaan sekarang memulai prosedur informasi dan konsultasi dengan maksud untuk menutup pabriknya di Lanklare sekitar paruh pertama tahun 2025." kata perusahaan.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bridgestone Mau Tutup Pabrik, 111 Karyawan Terancam PHK

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular