Internasional

Pemerintah Buka Suara soal Rencana Trump Relokasi Warga Gaza ke RI

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
21 January 2025 16:30
A Palestinian woman walks past the rubble of houses and buildings destroyed during the war, following a ceasefire between Israel and Hamas, in Rafah in the southern Gaza Strip, January 20, 2025. REUTERS/Hatem Khaled
Foto: REUTERS/Hatem Khaled

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI buka suara soal informasi terkait rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ingin merelokasi 2 juta warga Gaza, Palestina, ke Indonesia. Hal ini disampaikan dalam akun X resmi Kemlu, Selasa (21/1/2025).

Sebelumnya, Pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan untuk merelokasi warga Gaza dari rumahnya untuk kepentingan Israel. Utusan Presiden Terpilih Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, dilaporkan menekan hal ini karena baik di Gaza dan di Israel banyak sekali kelompok sayap kanan garis keras.

"Ingat, ada banyak orang, radikal, fanatik, tidak hanya dari sisi Hamas, dari sayap kanan Israel, yang sangat termotivasi untuk menghancurkan seluruh kesepakatan ini (gencatan senjata)," kata seorang pejabat transisi.

"Pertanyaan tentang bagaimana membangun kembali Gaza dan di mana sekitar 2 juta warga Palestina dapat dipindahkan sementara juga masih menjadi perdebatan. Indonesia, misalnya, sedang dibahas sebagai salah satu lokasi di mana beberapa dari mereka bisa pergi."

Menanggapi hal ini, Kemlu RI menyebut pihak Indonesia tidak pernah memperoleh informasi apapun, dari siapapun, maupun rencana apapun terkait relokasi sebagian dari 2 juta penduduk Gaza ke Indonesia sebagai salah satu bagian dari upaya rekonstruksi pasca konflik. Maka itu, Kemlu menyebut tidak akan mengomentari lebih jauh.

Meski begitu, Kemlu menegaskan Indonesia tetap tegas akan menolak sejumlah hal terkait relokasi warga Gaza. Hal ini disebabkan kondisi tersebut akan menguntungkan pendudukan Israel semata.

"Indonesia tetap tegas dengan posisi: segala upaya untuk menyelamatkan warga Gaza tidak dapat diterima. Upaya untuk mengurangi penduduk Gaza hanya akan mempertahankan penduduk ilegal Israel di wilayah Palestina dan sejalan dengan strategi yang lebih besar yang bertujuan untuk mengusir orang Palestina dari Gaza," tegasnya.

Lebih lanjut, Kemlu juga menegaskan bahwa gencatan senjata harus dapat berjalan penuh demi perdamaian di wilayah itu. Satu hal yang juga ditekankan adalah bagaimana melibatkan Solusi Dua Negara dalam implementasi perdamaian Israel-Gaza.

"Gencatan senjata di Gaza harus menjadi momentum untuk memulai dialog dan negosiasi guna mewujudkan solusi dua negara, sesuai hukum internasional dan parameter internasional yang telah disepakati."


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Pertimbangkan Pindahkan Warga Gaza ke RI, Ini Kata Pemerintah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular