
Chaos Pemakzulan Presiden Korsel, Nama Donald Trump Disebut-sebut
Pendukung Yoon Suk Yeol mengadopsi slogan "Hentikan Pencurian" ala Trump, berharap dukungan Trump membantu Yoon kembali berkuasa pasca pemakzulan.

Para Pendukung Presiden Korea Selatan (Korsel) yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, mengadopsi slogan "Hentikan Pencurian" yang sebelumnya dipopulerkan oleh pendukung mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Mereka berharap Trump dapat membantu Yoon kembali berkuasa. (REUTERS/Kim Soo-hyeon)

Pendukung Yoon berkumpul di luar kediamannya untuk mencegah upaya penangkapannya pada Jumat (3/1/2025). Mereka membawa spanduk berbahasa Inggris bertuliskan "Hentikan Pencurian," yang digunakan untuk menolak hasil Pemilu AS 2020. (REUTERS/Kim Soo-hyeon)

Yoon selamat dari penangkapan berkat perlindungan pengawalnya. Sebelumnya AFP mengatakan ada sekelompok militer melindunginya dari penyidik yang akan menangkap. Penangkapan itu terkait penyelidikan pemberontakan atas darurat militer singkat yang ia umumkan pada 3 Desember. Yoon menuduh Korea Utara (Korut) meretas Komisi Pemilihan Umum Nasional (NEC), meskipun tanpa bukti, yang memicu kecurigaan atas integritas pemilu April 2024. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Namun NEC membantah tuduhan tersebut dan menegaskan tidak ada bukti peretasan. Pendukung Yoon meyakini deklarasi darurat militernya dibenarkan. Mereka juga mengharapkan Trump, yang dijadwalkan menjabat untuk periode kedua pada Januari, akan mendukung perjuangan Yoon. (REUTERS/Kim Soo-hyeon)

Beberapa pendukungnya menyatakan keyakinan penuh terhadap Yoon dan menuduh adanya campur tangan asing dalam pemilu. Protes ini menarik ratusan orang, dengan sebagian bermalam di suhu beku, sambil meneriakkan "Pemakzulan yang tidak sah". (REUTERS/Kim Hong-Ji)