Internasional

RI Blak-blakan Investasi yang Dibutuhkan IKN dari Korsel

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Senin, 30/12/2024 18:55 WIB
Foto: Penampakan gedung Bandara Nusantara di IKN beserta interiornya. (Dok. Hutama Karya)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah RI buka-bukaan terkait kebutuhan investasi asing di ibu kota negara (IKN) Nusantara, terutama dari Korea Selatan (Korsel). Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nurul Ichwan.

Ichwan menuturkan, meski saat ini pembangunan IKN masih menggunakan uang negara tetapi IKN tetap membutuhkan penanaman modal asing (FDI) sebagai investor, yang menjadi sumber pendanaan serta infrastruktur untuk pembangunan calon ibu kota Indonesia tersebut.

"Soal investasi yang kami harapkan masuk ke Indonesia... mereka adalah investor," kata Ichwan dalam diskusi bertajuk 'Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 8%: Bagaimana Menarik Lebih Banyak FDI Korea?' yang digelar oleh Foreign Policy of Community Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation (KF) di Jakarta Pusat, dikutip Senin (30/12/2024).


Ichwan bercerita memang tidak mudah mendapatkan investor dari luar negeri. Ia kemudian mengaku kebanyakan investor yang berminat malah berujung membuat pemerintah menjadi off-taker.

"Misalnya mereka bersedia dan menyebutkan bersedia untuk datang dan berinvestasi di IKN, membangun kompleks perumahan, apartemen atau juga fasilitas pemerintah di sana. Tetapi pada akhirnya mereka menyebutkan ingin membangun ini ketika sudah sangat jelas bahwa pemerintah akan menjadi off-taker," jelas Ichwan.

"Logikanya, ketika investor ingin berinvestasi, maka pemerintah bukanlah pihak yang akan mengambil alih proyek mereka," tambahnya.

Meski begitu, menurut Ichwan, RI masih membuka pintu untuk investasi asing. "Hal ini sangat umum terjadi di semua bisnis. Namun, ketika mereka (investor) bersedia datang, kemungkinan mereka akan diberikan beberapa insentif investasi," ujarnya.

Saat ini Pemerintah RI telah membuat kebijakan bahwa infrastruktur dasar ibu kota baru harus didanai oleh anggaran pemerintah. Ichwan menyebut Presiden Prabowo Subianto sempat mengatakan Indonesia akan tetap berinvestasi di IKN dengan menggunakan anggaran negara.

Meski bukan dari Korsel, saat ini sudah ada investor asing yang masuk ke IKN, yakni Delonix Group. Perusahaan properti asal China ini menjadi investor asing pertama yang masuk ke IKN.

Kemudian masuk investor asal Rusia yakni Magnum Estate, yang mulai membangun proyek hunian mewah bernama Magnum Resort Nusantara.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pramono: Jakarta Masih Berstatus Ibu Kota Indonesia