Memprihatinkan! Penampakan Horor Mal di Jaksel, Gelap-Kosong Melompong
Suasana pusat perbelanjaan Pasaraya Blok M di Jakarta, Kamis (19/12/2024). Pasaraya Blok M yang meruapakan salah satu ikon mal di Jakarta Selatan kini kondisinya memprihatinkan dan sepi pengunjung. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Suasana keheningan nampak menyelimuti ketika memasuki pusat perbelanjaan yang berjaya di era Presiden Soeharto. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Pantauan CNBC Indonesia, ketika memasuki mal yang dibangung pada tahun 1974 itu nampak masih terlihat pengunjung pada area tenan kopi. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Sementara ketika memasuki area lantai UG hanya terdapat tenan busana yang masih beroperasi namun tidak terlihat adanya pengunjung. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Pada tenan yang menjual kerajinan tangan juga tidak terlihat adanya pengunjung meski. Terdapat informasi adanya diskon mencapai 50 persen. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Naik ke lantai 1, kawasan tersebut nampak gelap dan terlihat seperti seolah sudah tidak beroperasi sama sekali. Eskalator juga sudah di nonaktifkan oleh pihak pengelola. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Sarah, salah seorang pedagang di Pasaraya Blok M mengatakan, dulu ini pusat kerajinan terbesar di Jakarta dan Matahari Department Store saja dulu ada sampai tiga lantai. Pusat perbelanjaan legendaris di Jakarta Selatan ini sejak dulu memang didirikan khusus untuk kerajinan tangan. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Sepinya Pasaraya Blok M adalah saksi bisu perjalanan waktu. Dari nama Pasaraya Sarinah Jaya hingga menjadi Pasaraya The Pride of Indonesia, ia menjadi simbol kejayaan kerajinan tangan Indonesia. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Sampai berita ini ditayangkan, CNBC Indonesia telah berupaya menghubungi pihak pengelola Pasaraya The Pride of Indonesia untuk mendapatkan konfirmasi serta tanggapan terkait kondisi mal, namun pihak pengelola belum memberikan respons. Foto ini tetap berkomitmen pada prinsip pemberitaan yang berimbang dan terbuka untuk memuat tanggapan dari pihak pengelola apabila disampaikan di kemudian hari.(CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
