Arab Bergejolak, Netanyahu Lirik Kesempatan Kuasai Suriah
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan pada Selasa (17/12/2024) bahwa pasukan Israel akan tetap berada di zona penyangga perbatasan Suriah, terutama di puncak Gunung Hermon, "hingga tercapai kesepakatan lain yang dapat menjamin keamanan Israel." (Tangkapan Layar Video AP/ISRAEL GOVERNMENT PRESS OFFICE)
Netanyahu menyampaikan pernyataan itu dari puncak Gunung Hermon, titik tertinggi di wilayah tersebut yang terletak di wilayah Suriah, sekitar 10 kilometer dari perbatasan Dataran Tinggi Golan yang diambil alih Israel. (Israel Government Press Office via AP)
Ini tampaknya pertama kalinya seorang pemimpin Israel menginjakkan kaki di wilayah Suriah. Netanyahu menyebutkan pernah berada di Gunung Hermon 53 tahun lalu sebagai prajurit, dan kini pertemuan itu semakin penting bagi keamanan Israel. (Tangkapan Layar Video AP/ISRAEL GOVERNMENT PRESS OFFICE)
Israel merebut sebagian wilayah selatan Suriah di sepanjang perbatasan dengan Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel setelah Presiden Suriah Bashar Assad digulingkan oleh pemberontak. Pasukan militer Israel merebut desa Jamlah di provinsi Daraa, serta desa Mazraat Beit Jinn dan Maghar al-Mir di pinggiran Damaskus. (AP Photo/Matias Delacroix)
Langkah ini diambil di tengah kekosongan kekuasaan setelah Assad, yang telah memerintah Suriah selama hampir 25 tahun hingga akhirnya melarikan diri ke Rusia pada 8 Desember. Kepergiannya terjadi setelah kelompok anti-rezim berhasil merebut kendali atas Damaskus dalam ofensif cepat yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS). (AP Photo/Matias Delacroix)
Netanyahu mengunjungi zona penyangga bersama Menteri Pertahanan Israel, Katz, yang mengatakan bahwa ia telah menginstruksikan militer untuk segera membangun benteng sebagai persiapan untuk kehadiran jangka panjang di daerah tersebut. Kawasan ini telah diduduki Israel sejak 1967 dan menjadi sengketa berkepanjangan antara Israel dan Suriah. (Tangkapan Layar Video AP/ISRAEL GOVERNMENT PRESS OFFICE)
