
KKP Bikin Proyek Terumbu Karang, Ini Jadwal dan Sumber Dananya

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah bersiap meluncurkan proyek Laut untuk Kesejahteraan (Lautra) pada Maret 2025. Proyek ini merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk memperkuat pengelolaan berkelanjutan kawasan konservasi laut dan terumbu karang, sekaligus mendukung ekonomi masyarakat pesisir.
Staf Ahli Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut KKP Hendra Yusran Siry mengungkapkan, pendanaan proyek ini telah disepakati melalui Law Agreement antara Kementerian Keuangan dan Bank Dunia.
"Proyek Lautra saat ini sudah law agreement, sudah tanda tangan antara Kemenkeu dan Bank Dunia. Ini merupakan salah satu bentuk kita mencari pembiayaan kelautan dan perikanan. Saat ini anggaran kita (KKP tahun 2025) masih di angka Rp6,2 triliun, sedangkan kebutuhan kelautan dan perikanan juga sangat banyak sekali," kata Hendra dalam Konferensi Pers di kantor KKP, Selasa (17/12/2024).
Hendra menjelaskan, proyek Lautra merupakan bentuk inovasi pendanaan untuk sektor kelautan dan perikanan, yang didukung oleh pendanaan hibah melalui Bank Dunia tanpa risiko apapun bagi Indonesia.
"Bentuk (pendanaan) ini adalah semacam obligasi yang sifatnya dikeluarkan oleh bank dunia, tapi kita tidak mempunyai resiko apapun," jelasnya.
Proyek Lautra, lanjut dia, mencakup berbagai kegiatan strategis, salah satunya Indonesia Coral Bone, yang akan menjadi bagian penting dalam penguatan pengelolaan kawasan terumbu karang. Dengan pendanaan ini, KKP berupaya membangun infrastruktur pendukung, memperluas kawasan konservasi, serta memperkuat basis data kelautan dan perikanan.
"Sebagaimana yang diharapkan pak menteri, kita berkeinginan memperkuat basis data kelautan perikanan, yang kita harapkan nanti proses monitoring dan evaluasi bisa dilakukan secara digitalisasi, dan secara terus-menerus ter-update dan juga sahih datanya," ucap dia.
Katanya, KKP saat ini sedang menyusun master plan sebagai landasan utama untuk implementasi proyek ini.
Proyek Lautra diharapkan tidak hanya memperkuat kawasan konservasi laut dan ekosistem terumbu karang, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal. Dengan dukungan teknologi dan pendekatan berkelanjutan, Lautra diharapkan dapat menjadi model pengelolaan sumber daya laut yang efektif untuk masa depan Indonesia.
Lebih lanjut, Hendra menyebut biaya untuk kebutuhan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan sangat besar. Untuk itu, kolaborasi pendanaan internasional seperti Lautra menjadi langkah strategis untuk menjawab tantangan tersebut.
![]() taf Ahli Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut KKP, Hendra Yusran Siry dalam Konferensi Pers di kantor KKP, Selasa (17/12/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari RIzki) |
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article KKP Kirim Bantuan Bahan Makanan hingga Pakaian ke Pengungsi Lewotobi