
Houthi Bom Israel, Hantam Tel Aviv-Ashkelon

Jakarta, CNBC Indonesia - Gerakan Ansar Ahmad atau Houthi di Yaman kembali menyerang Israel, akhir pekan. Hal ini terjadi saat Israel masih terus menyerbu Gaza Palestina untuk menumpas sekutu Houthi, Hamas.
Juru bicara militer Yahya Saree mengumumkan bahwa kelompok tersebut melakukan dua serangan pesawat nirawak yang berhasil melewati sistem intersepsi. Ia mengklaim drone itu berhasil mencapai target di kota-kota pesisir Mediterania Israel, Ashkelon dan Tel Aviv.
"Kami telah berkoordinasi dengan koalisi milisi Irak yang dikenal sebagai Perlawanan Islam di Irak, sesama anggota Poros Perlawanan, untuk menyerang 'target-target vital' di Israel Selatan," ujar Saree dikutip Newsweek, Selasa (17/12/2024).
Di sisi lain, pasukan Israel atau IDF mengatakan bahwa mereka telah menembakkan pencegat ke arah pesawat nirawak yang mendekati kota pelabuhan Laut Merah selatan Eilat. Mereka menyebut bahwa pesawat nirawak tersebut "tidak melintasi wilayah Israel".
Namun, minggu lalu, IDF mengakui bahwa sebuah pesawat tanpa awak yang ditembakkan dari Yaman menabrak wilayah Yavne, saat pemandangan kerusakan pada beberapa gedung apartemen di kota Israel bagian tengah muncul.
Meskipun terletak lebih dari 1.000 mil dari Israel, Ansar Allah telah terbukti sebagai lawan yang tangguh. Kelompok tersebut telah terlibat dalam serangan terhadap kapal-kapal komersial yang dituduh berdagang dengan Israel, yang secara drastis mengurangi lalu lintas melalui rute-rute maritim utama di Laut Merah.
Hal ini juga terus dilakukan Ansar Allah meskipun salah satu sekutu terbesarnya, Hizbullah dari Lebanon, telah mengadakan kesepakatan gencatan senjata dengan Israel. Seorang perwakilan gerakan Ansar Allah Yaman mengatakan mereka tidak berencana menghentikan kampanye rudal dan pesawat nirawaknya terhadap Israel.
Perwakilan itu mengatakan pihak Ansar Allah akan terus menyerang Israel hingga Negeri Yahudi itu menghentikan serangan membabi buta, yang diarahkan kepada Hamas namun telah menewaskan 44 ribu orang warga sipil. Menurut kelompok Yaman itu, ini adalah perintah suci.
"Kami membela Gaza sebagai kewajiban agama dan sebagai pelaksanaan perintah Tuhan dalam Al-Quran, terlepas dari posisi orang lain," sumber Houthi lagi.
"Hanya Tuhan yang dapat memberi tahu kami untuk berhenti karena Dialah yang memerintahkan kami untuk berperang sekarang. Ini harus jelas bagi semua orang," tambahnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kronologi Serangan-Ledakan Dahsyat di Jantung Israel, Ini Penyebabnya