
Hura-Hara di AS Bikin Dolar Gilas Rupiah ke Rp16.000

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank indonesia (BI) mengungkapkan anjloknya nilai tukar rupiah pada hari ini, Senin (16/12/2024), disebabkan oleh faktor eksternal, terutama sentimen dari Negeri Paman Sam.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah turun 0,18% sekitar pukul 09:20 WIB di angka Rp16.018/US$ pada hari ini, Senin (16/12/2024). Posisi ini selaras dengan penutupan perdagangan kemarin (13/12/2024) yang melemah 0,44%.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) tampak turun 0,18% di angka 106,81. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan penutupan sebelumnya yang berada di angka 107.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) BI Edi Susianto mengatakan pelemahan rupiah disebabkan oleh rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS kemarin. Adapun, inflasi AS meningkat sebesar 2,7% (yoy) dan inflasi dari sisi produsen, inflasinya mencapai 3% (yoy). Inflasi intinya AS telah mencapai 3,3% (yoy).
"Masih ada dampak rilis data CPI US yang meningkat kemarin, juga ditambah perkiraan pasar BoJ (Bank of Japan) tidak akan menaikkan policy rate-nya, sehingga DXY menguat terhadap hampir semua mata uang EM Asia," kata Edi kepada CNBC Indonesia, Senin (16/12/2024).
Pelemahan rupiah hari ini juga merupakan salah satu yang terendah sejak 7 Agustus 2024 atau sekitar empat bulan terakhir. Hal ini terjadi bersamaan dengan naiknya DXY dan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun.
Meskipun melemah, pelemahan rupiah bukan yang terendah di Asia. Korea won menjadi yang terlemah setelah turun 0,27%%, disusul oleh ringgit Malaysia sebesar 0,25% dan Thailand baht 0,23%.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Uang 10 Ribu Ini Masih Berlaku! Cek Penampakan Uang yang Ditarik BI