
Potret Umat Kristen Suriah Kembali Beribadah Usai Rezim Assad Tumbang
Kelompok Hayat Tahrir al-Sham meraih kekuasaan minggu lalu, mereka berusaha meyakinkan kelompok minoritas Suriah bahwa cara hidup mereka tidak akan terancam.

Anggota komunitas Ortodoks Latakia menghadiri Misa Minggu yang dipimpin oleh Athanasios Fahed, Metropolitan Latakia dan dependensinya untuk Ortodoks Yunani, di Katedral St. George di Latakia, Suriah, Minggu (15/12/2024). (REUTERS/Umit Bektas)

Umat Kristen Suriah menghadiri kebaktian Minggu rutin untuk pertama kalinya sejak penggulingan dramatis Presiden Bashar al-Assad seminggu yang lalu, para penguasa Islamis baru menjamin bahwa hak-hak minoritas akan dilindungi. REUTERS/Umit Bektas

Jalan-jalan di lingkungan Bab Touma yang mayoritas beragama Kristen di Damaskus dipenuhi dengan jamaah yang kembali dari gereja pada Minggu pagi. REUTERS/Umit Bektas

Ketika kelompok Islamis Hayat Tahrir al-Sham (HTS) meraih kekuasaan minggu lalu, mereka berusaha meyakinkan kelompok minoritas Suriah bahwa cara hidup mereka tidak akan terancam. REUTERS/Umit Bektas

Sebelum Assad jatuh, kelompok minoritas agama bersejarah, termasuk Kristen, beribadah dengan bebas dan beberapa tetap gelisah dengan prospek pemerintahan Islamis. REUTERS/Umit Bektas

Melansir Reuters salah satu jamaat, Barsa mengatakan dia hampir tidak pernah meninggalkan rumahnya sejak HTS mengambil alih satu minggu yang lalu, meskipun dia mengatakan tidak ada yang terjadi yang membuatnya khawatir, menambahkan: "Semuanya tidak jelas." Di kota pesisir Latakia, yang telah lama menjadi basis Assad, Lina Akhras, sekretaris dewan paroki di Katedral Ortodoks Yunani St. George, mengatakan pada hari Minggu bahwa umat Kristen merasa "nyaman" di bawah pemerintahannya dalam hal kebebasan berkeyakinan, tetapi mereka hanya ingin hidup dalam damai dan harmoni. REUTERS/Umit Bektas

Suriah adalah rumah bagi berbagai kelompok etnis dan agama minoritas termasuk Kristen, Armenia, Kurdi, dan Muslim Syiah. Keluarga Assad sendiri menganut agama minoritas Alawi, cabang dari Islam Syiah, di Suriah yang mayoritas Muslim Sunni. REUTERS/Umit Bektas